Dear Mr.Edward Ferdinand
Local police chief
First I would like to thank Mr. Edward ferdinand for giving a letter of complaint to us as the chief of police about the actions we do not wear as head west bekasi local police would immediately take legal action against the suspects.
However, we are expecting you first come to our place to do crime scene to suspects and after we do a search of suspects and asking true or not has an action that does not wear it like that you tell us the name of Robert without further ado over you then berate with words insult and slander about the following "Basic Bastard, Self Conscious, the basic Damn liar then after that he went after you spit., for the time being we ask you to be patient and if proven guilty then we will following up the incident.
Once again we would like to thank Mr. Edward ferdinand because so many are willing to report it to us and thank you.
Your Sincerely,
Raditya Arithonang.
police chief
Selasa, 24 Mei 2011
a letter of complaint
Dear Sirs,
With this explained and complained to Sirs Head of local police on the event or incident as follows:
Whereas on Monday, 6 April 2009 at 07.00 am in the morning in the complex Kusuma Karta. When I was sitting in front of my house all of a sudden one of my neighbors named Robert without further ado came up to me and chided by the words of insult and calumny about about as follows "Basic Bastard, Self Conscious, the basic Damn liar then after that he went after spitting on me.
I am determined that cuss-cuss it addressed to me by seeing the attitude of opposing and always pointing to me. Therefore lashing action undertaken by the suspect, I feel disturbed me the honor and good name and so I complained to the request in order that "this incident prosecuted the case. " As witness testimony can be heard my brother and my parents with me who happened to gather in front of my house.
So I created this complaint with the truth and to immediately be in the follow up. Top I say thank you for your attention.
Your faithfully
Edward Ferdinand
With this explained and complained to Sirs Head of local police on the event or incident as follows:
Whereas on Monday, 6 April 2009 at 07.00 am in the morning in the complex Kusuma Karta. When I was sitting in front of my house all of a sudden one of my neighbors named Robert without further ado came up to me and chided by the words of insult and calumny about about as follows "Basic Bastard, Self Conscious, the basic Damn liar then after that he went after spitting on me.
I am determined that cuss-cuss it addressed to me by seeing the attitude of opposing and always pointing to me. Therefore lashing action undertaken by the suspect, I feel disturbed me the honor and good name and so I complained to the request in order that "this incident prosecuted the case. " As witness testimony can be heard my brother and my parents with me who happened to gather in front of my house.
So I created this complaint with the truth and to immediately be in the follow up. Top I say thank you for your attention.
Your faithfully
Edward Ferdinand
Selasa, 17 Mei 2011
Inquiry ( On English )
PT. Temas Artice
19 Jln. Manggrek jaya
Jakarta 12890
31st May, 2011
Your ref :
Our ref : TS/NA/2B
Edward Ferdinand
Leader Temas
DIGITAL ARTS KREASINDO
Jln. Daan Mogot No.14
Jakarta 49991
Dear Edward Ferdinand,
Thank you for your inquiry of 3th May.
We accept that the firms you have asked us for ways to find out how to work in the manufacturing of artsy photographs from the world of technology by producing high quality and stunning of technique and weave.
In the catalog that is in our company this will be given to you if you need just a little I will probably explain to us how easy enough but must understand the refraction images in this art techniques in terms of polishing and editing of images and the surrounding environment that supports the making it likely that it is good to try first.
Good luck in making our calalog.
Your sincerely,
Ardina Stevanus
Marketing Manajer
19 Jln. Manggrek jaya
Jakarta 12890
31st May, 2011
Your ref :
Our ref : TS/NA/2B
Edward Ferdinand
Leader Temas
DIGITAL ARTS KREASINDO
Jln. Daan Mogot No.14
Jakarta 49991
Dear Edward Ferdinand,
Thank you for your inquiry of 3th May.
We accept that the firms you have asked us for ways to find out how to work in the manufacturing of artsy photographs from the world of technology by producing high quality and stunning of technique and weave.
In the catalog that is in our company this will be given to you if you need just a little I will probably explain to us how easy enough but must understand the refraction images in this art techniques in terms of polishing and editing of images and the surrounding environment that supports the making it likely that it is good to try first.
Good luck in making our calalog.
Your sincerely,
Ardina Stevanus
Marketing Manajer
Inquiry 1 ( On English )
DIGITAL ARTS KREASINDO
Jln. Daan Mogot No.14
Jakarta 49991
3th May, 2011
PT. Temas Artice
19 Jln. Manggrek jaya
Jakarta 12890
Dear Sir,
Our member companies examine ways to find out how to work in the manufacturing of artsy photographs from the world of technology by producing high quality and stunning of the techniques and how to make it, we are interested to work with you to build coalitions by working with your company.
I hope you give us a catalog that is based on how the work ranging from how to manufacture a basic level, intermediate and high now we want the basic learning in the digital world, so we really appreciate what is given to get a lot of insight, if you are interested to work together with us so we gladly accepted the offer.
Your Faithfully,
Edward Ferdinand
Leader Temas
Jln. Daan Mogot No.14
Jakarta 49991
3th May, 2011
PT. Temas Artice
19 Jln. Manggrek jaya
Jakarta 12890
Dear Sir,
Our member companies examine ways to find out how to work in the manufacturing of artsy photographs from the world of technology by producing high quality and stunning of the techniques and how to make it, we are interested to work with you to build coalitions by working with your company.
I hope you give us a catalog that is based on how the work ranging from how to manufacture a basic level, intermediate and high now we want the basic learning in the digital world, so we really appreciate what is given to get a lot of insight, if you are interested to work together with us so we gladly accepted the offer.
Your Faithfully,
Edward Ferdinand
Leader Temas
Jumat, 01 April 2011
Rencana Pemasaran
1.Pengertian Rencana Pemasaran
Perencanaan pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar. Manfaat penyusunan sebuah rencana antara lain : mendorong pemikiran sistematik mengenai masa depan, meningkatkan koordinasi, menetapkan standar kinerja untuk mengukur tren, memberikan dasar logis bagi pembuatan keputusan,meningkatkan kemampuan untuk emnangani perubahan, dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar. Definisi dari perencanaan pemasaran strategis menurut Mc Donald adalah proses manajemen yang mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan ini merupakan urutan logis dan serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapai tujuannya.
Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan pemasaran.Rencana pemasaran ini memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi, dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.
2. Analisa Lingkungan
a. Analisa Lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai factor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategic, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu di pergunakan . Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal
General
- Sosial-ekonomi
- Teknologi
- Pemerintah Industri
- Pelanggan
- Pemasok
- Pesaing Internasional
b. Analisa Lingkungan internal
Dalam kurun waktu delapan tahun terahir ini, beberapa fenomena menarik dapat kita amati baik dibidang social, ekonomi, kebudayaan, maupun politik. Dari fenomena yang ada itu hal yang perlu dicermati adalah bahwa perubahan yang terjadi pada bidang-bidang tersebut mempunyai implikasi kebijakan bagi aktivitas dunia bisnis. Sebagai satu contoh,keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana,dala banyak hal sangat mempengaruhi pola kegiatan masyarakat tidak hanya dibidang ekonomi saja tetapi juga pada bidang-bidang lain yang terkait.
Analisis lingkungan eksternal yang menjadi topic bahasan pada bagian ini aka mencakup pemahaman berbagai factor diluar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (opportunities) atau bahkan ancaman (threats) bagi perusahaan. Didalam analisis lingkungan ekstern juga berupayah memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan kedalam bentuk lebih rinci untuk menemukan bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategi pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu dipergunakan. Dengan kata lain, manajer pemasaran membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
Lingkungan Umum
Lingkungan umum (general environment) yang dimaksud dalam hal ini adalah kumpulan dari berbagai factor lingkungan makro-eksternal, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi dinamika organisasi perusahaan. Namun demikian, mengingat luas atau cakupan dan kedalam fungsi sektoral, maka secara umum, lingkungan tersebut dapat dikelompokan kedalam tiga sector utama: social-ekonomi, teknologi dan pemerintah.
Pada setiap sector lingkungan, terdapat banyak sub factor yang masing-masing saling berinteraksi membentuk satu kesatuan yang pada akhirnya mempengaruhi manajer pemasaran dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai konsekuensinya, maka tedapat berbagi macam cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan mendiagnosis kondisi makro eksternal tersebut.
Sektor sosial-ekonomi
Sector social ekonomi terutama akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Tiga factor utama yang akan dibahas pada sector ini adalah: kondisi perekonomian, pengaruh iklim, dan lingkungan social yang semuanya dapat membantu atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
Sektor teknologi
Disamping memahami dampak factor social-ekonomi terhadap produk, pasar, dan cara berbisnis maka seorang manajer puncak kini seolah juga “dipaksa” untuk memahami pengaruh perubahan factor teknologi terhadap kegiatan operasi, dan kemampuan untuk menciptakan produk.
Sector pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen kekonsumen sangat besar. Campur tangan pemerintah memang tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam rangkaian kegiatan produksi. Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Selain itu, pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal pengaturan atau tataniaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan pengendalian supply produk. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap kesempatan bisnis yang ditimbulkan dari sector pemerintah antara lain: Pemerintah adalah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika disektor social-ekonomi. Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukan semakin banyak kebutuhan produk yang akan diperuntukan bagi masyarakat dalam bentuk prasarana fisik dan bentuk pengeluaran lainya. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat dalam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar. Disamping pemerintah sebenarnya juga berkepentingan dengan tumbuhnya industry dan kegiatan ekonomi domestic.
Teknik analisis lingkungan
Bagi manajer pemasaran, Beberapa hal penting yang perlu dicermati atas factor lingkungan terutama adalah fungsi, bentuk, dan keterkaitan antar sector. Kajian lengkap atas berbagai sector dirasa perlu, mengingat tidak seluruh factor lingkungan mempunyai pengaruh yang sama terhadap seluruh perusahaan.
Cara pertama yang dapat dipergunakan untuk menganalisis lingkungan adalah melalui pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber. Informasi herbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal. Sementara informasi tertulis, yaitu segala sesuatu yang dapat dibaca dari sumber informasi yang telah dipersiapkan oleh pihak lain untuk keperluan yang beragam. Sumber pengumpulan informasi herbal antara lain, karyawan, perantara, konsultan, pesaing sedangkan sumber untur informasi tertulis adalah jurnal dan surat kabar. Cara kedua yang dapat ditempuh oleh para manajer adalah dengan cara merancang system informasi manajemen dalam organisasi. System manajemen yang dimaksud lebih diarahkan pada penciptaan dua kelompok utama, yaitu system informasi strategic dan system pendukung keputusan. System pendukung keputusan adalah system informasi yang dirancang untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. System pendukung keputusan akan banyak dipergunakan terutama dalam menghadapi situasi yang tidak terduga yang membutuhkan informasi secara cepat, akurat, serta relevan dengan masalah yang dihadapi oleh pihak manajemen. Sedangkan system informasi strategic adalah satu system informasi yang dirancang untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi yang diperlukan bagi kepentingan organisasi.
3.Bauran Pemasaran
Pemasaran adalah ” suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
4. Batasan Rencana Pemasaran
Batasan Rencana Pemasaran yaitu :
- Kita telah berada dimana (where do we now)?
- Kemana kita akan pergi (where do we go)?
- Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?
Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :
- Kemampuan peramalan
Kemampuan untuk mengantisipasi kejadian yang akan dating dalam dunia bisnis.
- Akses kepada sumber informasi
Terbatasnya sumber informasi yang diterima, jadi kita tidak mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan.
- Waktu yang terbatas
Waktu yang terbatas dalam membuat rencana, jadi perencanaan yang dibuat tidak matang.
- Koordinasi proses perencanaan
Tidak adanya koordinasi dalam membuat perencanaan
- Implementasi perencanaan pasar.
5.Karakteristikan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga kriteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut :
1.Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai
tujuan atau kondisi perusahaan.
2.Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3.Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumber daya
yang ada. Alokasi semua peralatan, sumber daya finansial dan sumber daya manusia harus diuraikan.
4.Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan
rencana pemasaran.
5.Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga setiap
rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasar hal tersebut bisa
memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka panjang.
6.Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simpel.
7.Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibelitas. Perubahan
rencana bisa dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.
8.Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi kriteria kinerja yang
akan diminitor dan dikendalikan.
6.Langkah Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran
1. Mendefinisikan Situasi Bisnis.
Situasi bisnis adalah telaah dimana perusahaan berada. Ia merespon
pertanyaan pertama dari tiga pertanyaan pada awal bab ini. Untuk merespon pertanyaan ini, wiraswastawan hendaknya menelaah kinerja produk dan perusahaan di masa lalu. Jika perusahaan tersebut merupakan usaha baru, latar belakang lebih bersifat pribadi dan menguraikan bagaimana produk/jasa dikembangkan dan mengapa ia dikembangkan (yaitu, terpenuhinya kebutuhan konsumen). Jika rencana melibatkan produk yang ada, tahap rencana pemasaran ini hendaknya berisi informasi mengenai
kondisi pasar sekarang, kinerja perusahaan dan industri. Peluang atau
prospek masa depan hendaknya termasuk dalam bagian ini.
2. Mendefinisikan Segmen Pasar/ Peluang dan Ancaman.
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok homogen yang lebih kecil. Hal ini membantu wiraswastawan mendefinisikan peluang dan memberi pendekatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa di-manage. Sekali pasar teridentifikasi dan terbagi, wiraswastawan bisa memutuskan apakah akan masuk pada sebagian atau seluruh segmen pasar. Disamping itu ancaman bagi keberhasilan harus
dipertimbangkan dalam segmen pasar ini.
3. Kekuatan dan Kelemahan.
Penting bagi wiraswastawan untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan produk pada pasar yang dituju. Kelemahan berhubungan dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh ruang dan peralatan. Disamping itu, perusahaan mempunyai sistem distribusi produk/jasa yang tidak memadai dan harus bergantung pada perwakilan
perusahaan. Kurangnya dana untuk mendukung usaha promosi besar-besaran
bisa diidentifikasi sebagai kelemahan.
4. Penetapan Tujuan dan Sasaran.
Sebelum keputusan strategi pemasaran bisa diuraikan, wiraswastawan harus menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran realistis dan spesifik. Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal-hal seperti pangsa pasar, laba, penjualan (menurut wilayah dan daerah, penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan
penentuan harga, promosi penjualan, dan dukungan periklanan). Contoh, wiraswastawan mungkin menetapkan tujuan untuk tahun pertama sebagai berikut : 10 persen penetrasi pasar, 60 persen sampel pasar, distribusi 75 persen dari pasar. Semua tujuan harus bisa diterima dan layak sesuai dengan situasi bisnis yang ada.
Semua tujuan di atas bisa dikuantifikasi dan bisa diukur untuk tujuan pengawasan. Akan tetapi, tidak semua tujuan harus dikuantifikasi. Perusahaan bisa menetapkan sasaran dan tujuan seperti riset sikap pelanggan terhadap produk, penetapan program pelatihan penjualan, perbaikan kemasan, perubahan nama produk, atau menentukan distributor baru. Perlu pula dibatasi tujuan dan sasaran karena terlalu banyaknya
tujuan yang harus dipenuhi akan mempersulit pengawasan dan monitor.
5. Mendefinisikan Strategi Pemasaran dan Usaha yang Dilakukan.
Sekali tujuan dan sasaran ditetapkan, wiraswastawan bisa mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tersebut merespon pertanyaan : Bagaimana kita akan ke sana?. Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci. Contoh strategi yang baik dan yang buruk adalah sebagai berikut : Strategi yang buruk. Kita akan meningkatkan penjualan produk hingga 6-8 persen dengan (1) menurunkan harga sebesar 10 persen, (2) menghadiri pameran perdagangan, (3) mengadakan pengiriman pos kepada 5000 pelanggan potensial.
6. Perencanaan Tanggung Jawab Implementasi.
Penulisan rencana pemasaran hanya merupakan awal dari proses pemasaran. Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah wiraswastawan, harus bertanggung jawab bagi implementasi tiap-tiap strategi dan tindakan yang diambil dalam rencana pemasaran.
7. Penganggaran Strategi Pemasaran.
Keputusan perencanaan efektif harus mempertimbangkan biaya-biaya dalam
implementasi keputusan tersebut. Jika wiraswastawan mengikuti prosedur perincian strategi dan program untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan, biaya-biaya harus jelas. Jika asumsi diperlukan, asumsi tersebut harus dinyatakan dengan jelas sehingga siapapun yang menelaah rencana pemasaran memahami implikasi tersebut.
8. Monitor Kemajuan Usaha Pemasaran.
Monitoring rencana melibatkan penjajakan hasil-hasil tertentu dari usaha pemasaran. Data penjualan menurut produk, daerah, perwakilan penjualan, dan tempat penjualan adalah hasil tertentu yang harus dimonitor. Apa yang dimonitor tergantung pada tujuan dan sasaran tertentu yang diuraikan pada rencana pemasaran.
Perencanaan pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar. Manfaat penyusunan sebuah rencana antara lain : mendorong pemikiran sistematik mengenai masa depan, meningkatkan koordinasi, menetapkan standar kinerja untuk mengukur tren, memberikan dasar logis bagi pembuatan keputusan,meningkatkan kemampuan untuk emnangani perubahan, dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar. Definisi dari perencanaan pemasaran strategis menurut Mc Donald adalah proses manajemen yang mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan ini merupakan urutan logis dan serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapai tujuannya.
Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan pemasaran.Rencana pemasaran ini memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi, dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.
2. Analisa Lingkungan
a. Analisa Lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai factor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategic, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu di pergunakan . Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal
General
- Sosial-ekonomi
- Teknologi
- Pemerintah Industri
- Pelanggan
- Pemasok
- Pesaing Internasional
b. Analisa Lingkungan internal
Dalam kurun waktu delapan tahun terahir ini, beberapa fenomena menarik dapat kita amati baik dibidang social, ekonomi, kebudayaan, maupun politik. Dari fenomena yang ada itu hal yang perlu dicermati adalah bahwa perubahan yang terjadi pada bidang-bidang tersebut mempunyai implikasi kebijakan bagi aktivitas dunia bisnis. Sebagai satu contoh,keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana,dala banyak hal sangat mempengaruhi pola kegiatan masyarakat tidak hanya dibidang ekonomi saja tetapi juga pada bidang-bidang lain yang terkait.
Analisis lingkungan eksternal yang menjadi topic bahasan pada bagian ini aka mencakup pemahaman berbagai factor diluar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (opportunities) atau bahkan ancaman (threats) bagi perusahaan. Didalam analisis lingkungan ekstern juga berupayah memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan kedalam bentuk lebih rinci untuk menemukan bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategi pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu dipergunakan. Dengan kata lain, manajer pemasaran membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
Lingkungan Umum
Lingkungan umum (general environment) yang dimaksud dalam hal ini adalah kumpulan dari berbagai factor lingkungan makro-eksternal, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi dinamika organisasi perusahaan. Namun demikian, mengingat luas atau cakupan dan kedalam fungsi sektoral, maka secara umum, lingkungan tersebut dapat dikelompokan kedalam tiga sector utama: social-ekonomi, teknologi dan pemerintah.
Pada setiap sector lingkungan, terdapat banyak sub factor yang masing-masing saling berinteraksi membentuk satu kesatuan yang pada akhirnya mempengaruhi manajer pemasaran dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai konsekuensinya, maka tedapat berbagi macam cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan mendiagnosis kondisi makro eksternal tersebut.
Sektor sosial-ekonomi
Sector social ekonomi terutama akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Tiga factor utama yang akan dibahas pada sector ini adalah: kondisi perekonomian, pengaruh iklim, dan lingkungan social yang semuanya dapat membantu atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
Sektor teknologi
Disamping memahami dampak factor social-ekonomi terhadap produk, pasar, dan cara berbisnis maka seorang manajer puncak kini seolah juga “dipaksa” untuk memahami pengaruh perubahan factor teknologi terhadap kegiatan operasi, dan kemampuan untuk menciptakan produk.
Sector pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen kekonsumen sangat besar. Campur tangan pemerintah memang tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam rangkaian kegiatan produksi. Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Selain itu, pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal pengaturan atau tataniaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan pengendalian supply produk. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap kesempatan bisnis yang ditimbulkan dari sector pemerintah antara lain: Pemerintah adalah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika disektor social-ekonomi. Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukan semakin banyak kebutuhan produk yang akan diperuntukan bagi masyarakat dalam bentuk prasarana fisik dan bentuk pengeluaran lainya. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat dalam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar. Disamping pemerintah sebenarnya juga berkepentingan dengan tumbuhnya industry dan kegiatan ekonomi domestic.
Teknik analisis lingkungan
Bagi manajer pemasaran, Beberapa hal penting yang perlu dicermati atas factor lingkungan terutama adalah fungsi, bentuk, dan keterkaitan antar sector. Kajian lengkap atas berbagai sector dirasa perlu, mengingat tidak seluruh factor lingkungan mempunyai pengaruh yang sama terhadap seluruh perusahaan.
Cara pertama yang dapat dipergunakan untuk menganalisis lingkungan adalah melalui pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber. Informasi herbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal. Sementara informasi tertulis, yaitu segala sesuatu yang dapat dibaca dari sumber informasi yang telah dipersiapkan oleh pihak lain untuk keperluan yang beragam. Sumber pengumpulan informasi herbal antara lain, karyawan, perantara, konsultan, pesaing sedangkan sumber untur informasi tertulis adalah jurnal dan surat kabar. Cara kedua yang dapat ditempuh oleh para manajer adalah dengan cara merancang system informasi manajemen dalam organisasi. System manajemen yang dimaksud lebih diarahkan pada penciptaan dua kelompok utama, yaitu system informasi strategic dan system pendukung keputusan. System pendukung keputusan adalah system informasi yang dirancang untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. System pendukung keputusan akan banyak dipergunakan terutama dalam menghadapi situasi yang tidak terduga yang membutuhkan informasi secara cepat, akurat, serta relevan dengan masalah yang dihadapi oleh pihak manajemen. Sedangkan system informasi strategic adalah satu system informasi yang dirancang untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi yang diperlukan bagi kepentingan organisasi.
3.Bauran Pemasaran
Pemasaran adalah ” suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
4. Batasan Rencana Pemasaran
Batasan Rencana Pemasaran yaitu :
- Kita telah berada dimana (where do we now)?
- Kemana kita akan pergi (where do we go)?
- Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?
Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :
- Kemampuan peramalan
Kemampuan untuk mengantisipasi kejadian yang akan dating dalam dunia bisnis.
- Akses kepada sumber informasi
Terbatasnya sumber informasi yang diterima, jadi kita tidak mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan.
- Waktu yang terbatas
Waktu yang terbatas dalam membuat rencana, jadi perencanaan yang dibuat tidak matang.
- Koordinasi proses perencanaan
Tidak adanya koordinasi dalam membuat perencanaan
- Implementasi perencanaan pasar.
5.Karakteristikan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga kriteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut :
1.Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai
tujuan atau kondisi perusahaan.
2.Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3.Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumber daya
yang ada. Alokasi semua peralatan, sumber daya finansial dan sumber daya manusia harus diuraikan.
4.Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan
rencana pemasaran.
5.Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga setiap
rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasar hal tersebut bisa
memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka panjang.
6.Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simpel.
7.Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibelitas. Perubahan
rencana bisa dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.
8.Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi kriteria kinerja yang
akan diminitor dan dikendalikan.
6.Langkah Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran
1. Mendefinisikan Situasi Bisnis.
Situasi bisnis adalah telaah dimana perusahaan berada. Ia merespon
pertanyaan pertama dari tiga pertanyaan pada awal bab ini. Untuk merespon pertanyaan ini, wiraswastawan hendaknya menelaah kinerja produk dan perusahaan di masa lalu. Jika perusahaan tersebut merupakan usaha baru, latar belakang lebih bersifat pribadi dan menguraikan bagaimana produk/jasa dikembangkan dan mengapa ia dikembangkan (yaitu, terpenuhinya kebutuhan konsumen). Jika rencana melibatkan produk yang ada, tahap rencana pemasaran ini hendaknya berisi informasi mengenai
kondisi pasar sekarang, kinerja perusahaan dan industri. Peluang atau
prospek masa depan hendaknya termasuk dalam bagian ini.
2. Mendefinisikan Segmen Pasar/ Peluang dan Ancaman.
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok homogen yang lebih kecil. Hal ini membantu wiraswastawan mendefinisikan peluang dan memberi pendekatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa di-manage. Sekali pasar teridentifikasi dan terbagi, wiraswastawan bisa memutuskan apakah akan masuk pada sebagian atau seluruh segmen pasar. Disamping itu ancaman bagi keberhasilan harus
dipertimbangkan dalam segmen pasar ini.
3. Kekuatan dan Kelemahan.
Penting bagi wiraswastawan untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan produk pada pasar yang dituju. Kelemahan berhubungan dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh ruang dan peralatan. Disamping itu, perusahaan mempunyai sistem distribusi produk/jasa yang tidak memadai dan harus bergantung pada perwakilan
perusahaan. Kurangnya dana untuk mendukung usaha promosi besar-besaran
bisa diidentifikasi sebagai kelemahan.
4. Penetapan Tujuan dan Sasaran.
Sebelum keputusan strategi pemasaran bisa diuraikan, wiraswastawan harus menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran realistis dan spesifik. Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal-hal seperti pangsa pasar, laba, penjualan (menurut wilayah dan daerah, penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan
penentuan harga, promosi penjualan, dan dukungan periklanan). Contoh, wiraswastawan mungkin menetapkan tujuan untuk tahun pertama sebagai berikut : 10 persen penetrasi pasar, 60 persen sampel pasar, distribusi 75 persen dari pasar. Semua tujuan harus bisa diterima dan layak sesuai dengan situasi bisnis yang ada.
Semua tujuan di atas bisa dikuantifikasi dan bisa diukur untuk tujuan pengawasan. Akan tetapi, tidak semua tujuan harus dikuantifikasi. Perusahaan bisa menetapkan sasaran dan tujuan seperti riset sikap pelanggan terhadap produk, penetapan program pelatihan penjualan, perbaikan kemasan, perubahan nama produk, atau menentukan distributor baru. Perlu pula dibatasi tujuan dan sasaran karena terlalu banyaknya
tujuan yang harus dipenuhi akan mempersulit pengawasan dan monitor.
5. Mendefinisikan Strategi Pemasaran dan Usaha yang Dilakukan.
Sekali tujuan dan sasaran ditetapkan, wiraswastawan bisa mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tersebut merespon pertanyaan : Bagaimana kita akan ke sana?. Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci. Contoh strategi yang baik dan yang buruk adalah sebagai berikut : Strategi yang buruk. Kita akan meningkatkan penjualan produk hingga 6-8 persen dengan (1) menurunkan harga sebesar 10 persen, (2) menghadiri pameran perdagangan, (3) mengadakan pengiriman pos kepada 5000 pelanggan potensial.
6. Perencanaan Tanggung Jawab Implementasi.
Penulisan rencana pemasaran hanya merupakan awal dari proses pemasaran. Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah wiraswastawan, harus bertanggung jawab bagi implementasi tiap-tiap strategi dan tindakan yang diambil dalam rencana pemasaran.
7. Penganggaran Strategi Pemasaran.
Keputusan perencanaan efektif harus mempertimbangkan biaya-biaya dalam
implementasi keputusan tersebut. Jika wiraswastawan mengikuti prosedur perincian strategi dan program untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan, biaya-biaya harus jelas. Jika asumsi diperlukan, asumsi tersebut harus dinyatakan dengan jelas sehingga siapapun yang menelaah rencana pemasaran memahami implikasi tersebut.
8. Monitor Kemajuan Usaha Pemasaran.
Monitoring rencana melibatkan penjajakan hasil-hasil tertentu dari usaha pemasaran. Data penjualan menurut produk, daerah, perwakilan penjualan, dan tempat penjualan adalah hasil tertentu yang harus dimonitor. Apa yang dimonitor tergantung pada tujuan dan sasaran tertentu yang diuraikan pada rencana pemasaran.
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Perusahaan
1. Bentuk Kepemilikan
Teori hukum perusuhaan saat ini adalah mengenai bentuk-benruk perusahaan yang terdiri dari perusahaan perorangan, CV, Firma, Perseroan terbatas, dan Koperasi. hal ini saya bahas karena mengingat possisi perusahaan yang begitu penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangaan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar
- Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
Firma
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau lebih dengan bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
Ciri dan sifat firma :
- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
- Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- Mudah memperoleh kredit usaha
Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk badan usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua) orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan. Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
Ciri dan sifat cv :
- Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- Modal besar karena didirikan banyak pihak
- Mudah mendapatkan kridit pinjaman
- Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
- Relatif mudah untuk didirikan
- Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
Perseroan Terbatas ( PT )
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.
Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.
Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
- PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa
- PT-Fasilitas PMA
- PT-Fasilitas PMDN
- PT-Persero BUMN
- PT-Perbankan
- PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
- PT-Usaha Khusus
Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
- Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
- Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
- Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL) PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa saham Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan antara lain :
ciri dan sifat pt :
- Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
- Modal dan ukuran perusahaan besar
- Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
- Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
- Kepemilikan mudah berpindah tangan
- Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
- Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
- Sulit untuk membubarkan PT
- Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
2. Go Publik
Perusahaan membutuhkan dana untuk melakukan ekspansi agar nilai perusahaan mengalami peningkatan. Donaldson (1961) sebagai pionir dalam teori pecking order menyatakan bahwa pendanaan perusahaan dimulai dengan laba ditahan, mencairkan investasi jangka pendek ( surat berharga), membuat pinajam bank atau obligasi dan menerbitkan saham. Untuk menentukan sumber pendanaan perusahaan maka perlu dibuat rencana bisnis dan menghasilkan nilai perusahaan dengan pendanaan pinjaman dan saham. Sumber pendanaan melalui saham merupakan pendanaan yang paling akhir bila dari sebelumnya tidak dapat diperoleh. Biaya pendanaan saham merupakan pendanaan yang paling mahal dibandingkan dengna pendanaan lainnya. Bila nilai perusahaan yang menggunakan pinjaman lebih besar dari nilai perusahaan yang menggunakan saham, maka keputusan agent (direksi) harus menggunakan pinjaman.
Bila keputusan pendanaan melalui saham maka dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu pendekatan right issue dan pendekatan penawaran publik (go public). Pendekatan right issue merupakan penerbitan saham oleh perusahaan yang ditawarkan kepada pemilik saham yang ada. Bila ada pemilik saham yang tidak mau membelinya maka pemegang saham yang mau meningkatkan modal di perusahaan dapat membeli hak pemegang saham tersebut sehingga pemegang saham tidak terdilusi. Kesepakatan antar pemegang saham sangat diperlukan dalam right issue ini. Jika seluruh pemegang saham tidak ingin menaikkan investasinya dalam saham di perusahaan maka agent dapat mengundang pihak lain untuk bergabung menjadi pemegang saham.
Bila pendekatan penawaran publik yang diputuskan maka perusahaan harus melakukan sebuah proses yang mengikuti Undang-Undang No.8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Grafik berikut menceritakan proses penawaran public. Bila perusahaan anda ingin melakukannya PT Finansial Bisnis Informasi dapat membantu anda sebagai penasihat untuk go public.
3. Keuntungan dan kerugian Go Publik
Keuntungan dari Go publik yaitu :
- Perusahaan tersebut mampu menembus bidang yang sudah tertera dalam perusahaan khusus bukan perusahaan pribadi
- Mampu meningkatkan rating perusahaan
- Dari segi peranggaran perusahaan sudah memenuhi syarat
Kurugian dari Go publik yaitu :
- Data dapat dimanipulasi karena umum
- Perusahaan harus mampu mempertinggi tingkat kualitas dari segi keuangan
- Jaringan data perusahaan dapat diketahui pihak perusahaan luar sehingga terdapat kesamaan yang menyebabkan resiko besar
4.Proses Go publik
Proses Go Publik menurut William Dunn. adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Agenda
Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil mendapatkan status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem). Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn (1990), isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.
2.Formulasi kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing slternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.
3. Adopsi/ Legitimasi Kebijakan
Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.Namun warga negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah.Mendukung. Dukungan untuk rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir pemerintahan disonansi.Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol tertentu. Di mana melalui proses ini orang belajar untuk mendukung pemerintah.
4. Penilaian/ Evaluasi Kebijakan
Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini , evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan.
Teori hukum perusuhaan saat ini adalah mengenai bentuk-benruk perusahaan yang terdiri dari perusahaan perorangan, CV, Firma, Perseroan terbatas, dan Koperasi. hal ini saya bahas karena mengingat possisi perusahaan yang begitu penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangaan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar
- Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
Firma
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau lebih dengan bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
Ciri dan sifat firma :
- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
- Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- Mudah memperoleh kredit usaha
Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk badan usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua) orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan. Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
Ciri dan sifat cv :
- Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- Modal besar karena didirikan banyak pihak
- Mudah mendapatkan kridit pinjaman
- Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
- Relatif mudah untuk didirikan
- Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
Perseroan Terbatas ( PT )
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.
Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang, dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.
Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
- PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa
- PT-Fasilitas PMA
- PT-Fasilitas PMDN
- PT-Persero BUMN
- PT-Perbankan
- PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
- PT-Usaha Khusus
Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
- Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
- Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
- Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL) PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursa-bursa saham Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan antara lain :
ciri dan sifat pt :
- Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
- Modal dan ukuran perusahaan besar
- Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
- Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
- Kepemilikan mudah berpindah tangan
- Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
- Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
- Sulit untuk membubarkan PT
- Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
2. Go Publik
Perusahaan membutuhkan dana untuk melakukan ekspansi agar nilai perusahaan mengalami peningkatan. Donaldson (1961) sebagai pionir dalam teori pecking order menyatakan bahwa pendanaan perusahaan dimulai dengan laba ditahan, mencairkan investasi jangka pendek ( surat berharga), membuat pinajam bank atau obligasi dan menerbitkan saham. Untuk menentukan sumber pendanaan perusahaan maka perlu dibuat rencana bisnis dan menghasilkan nilai perusahaan dengan pendanaan pinjaman dan saham. Sumber pendanaan melalui saham merupakan pendanaan yang paling akhir bila dari sebelumnya tidak dapat diperoleh. Biaya pendanaan saham merupakan pendanaan yang paling mahal dibandingkan dengna pendanaan lainnya. Bila nilai perusahaan yang menggunakan pinjaman lebih besar dari nilai perusahaan yang menggunakan saham, maka keputusan agent (direksi) harus menggunakan pinjaman.
Bila keputusan pendanaan melalui saham maka dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu pendekatan right issue dan pendekatan penawaran publik (go public). Pendekatan right issue merupakan penerbitan saham oleh perusahaan yang ditawarkan kepada pemilik saham yang ada. Bila ada pemilik saham yang tidak mau membelinya maka pemegang saham yang mau meningkatkan modal di perusahaan dapat membeli hak pemegang saham tersebut sehingga pemegang saham tidak terdilusi. Kesepakatan antar pemegang saham sangat diperlukan dalam right issue ini. Jika seluruh pemegang saham tidak ingin menaikkan investasinya dalam saham di perusahaan maka agent dapat mengundang pihak lain untuk bergabung menjadi pemegang saham.
Bila pendekatan penawaran publik yang diputuskan maka perusahaan harus melakukan sebuah proses yang mengikuti Undang-Undang No.8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Grafik berikut menceritakan proses penawaran public. Bila perusahaan anda ingin melakukannya PT Finansial Bisnis Informasi dapat membantu anda sebagai penasihat untuk go public.
3. Keuntungan dan kerugian Go Publik
Keuntungan dari Go publik yaitu :
- Perusahaan tersebut mampu menembus bidang yang sudah tertera dalam perusahaan khusus bukan perusahaan pribadi
- Mampu meningkatkan rating perusahaan
- Dari segi peranggaran perusahaan sudah memenuhi syarat
Kurugian dari Go publik yaitu :
- Data dapat dimanipulasi karena umum
- Perusahaan harus mampu mempertinggi tingkat kualitas dari segi keuangan
- Jaringan data perusahaan dapat diketahui pihak perusahaan luar sehingga terdapat kesamaan yang menyebabkan resiko besar
4.Proses Go publik
Proses Go Publik menurut William Dunn. adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Agenda
Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil mendapatkan status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem). Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn (1990), isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.
2.Formulasi kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing slternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.
3. Adopsi/ Legitimasi Kebijakan
Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.Namun warga negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah.Mendukung. Dukungan untuk rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir pemerintahan disonansi.Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol tertentu. Di mana melalui proses ini orang belajar untuk mendukung pemerintah.
4. Penilaian/ Evaluasi Kebijakan
Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini , evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan.
Selasa, 22 Maret 2011
Marketing Strategies in the Global Economic Crisis
Name : Edward Ferdinand
Class : 4 ea 13
Npm : 10207377
For the first time Indonesia has experienced shocks of economic crisis - there is no monetary bandinganya. Strange, but true, the crisis for many businesses came suddenly and hit all the big companies, small indiscriminately. Even state-owned enterprises (SOEs) which have relatively special position (monopoly, protection etc.) participate in backward as well. The crisis also abolish the myth of "strong fundamentals of our economy", and our growth above the average of European countries and the United States. (Indeed, economists like Kwik Kian Gie, Rizal Ramli, Mari Pangestu, Syahrir, Tulus Tambunan and others including the writer has since early 1996 menberi motioned for us all to have high sensitivity because our economic fundamentals are not as strong as expected for economic growth ).
Until kinipun economic and monetary experts can not decide the cause of the crisis, particularly those involving the rupiah exchange rate versus the U.S. dollar. Giant companies such as the Salim Group, the Bakrie Group, Ciputra Group, and other relatively advanced management theory and practice. Participate slammed and panting continue the existence of the company. Moreover, the fate of small companies, all so confused.
Yan into question, whether the crisis spur a professional business practices with a focused marketing strategy to enter global markets or even withdraw from global competition? Even in the midst of a business crisis would tidiad what else would act in a global market should continue to enhance competitive capabilities. That ability was the ability to win business market share or at least maintain market share already owned. From the standpoint of the global market this capability is the appeal (attractiveness) of a product or service that makes global customers choose the products or services among the many options available. What are the elements that influence the attractiveness of that choice from the standpoint of the customer? Four factors: Quality (Quality), Price (Price), Submission (Delivery) and Service (Service).
With four quality factors that must be offered commensurate with the expectations of customers in paying the price in terms of added value and delivery on time as agreed and full service (after sales service) quality with no sacrifice that cause the price to be not competitive, because that efficiency in calculation of cost of goods is a requirement to be able to present the prices to add value for customers.
With the ability to compete, a business can gain competitive advantage (competitive advantage). The process to obtain these advantages is its own struggle especially in the global market that has no protection. The advantage of this in real situations is to turn the option is known (converting informed choice) into timely action in a way that ensures more than solutions to be more qualified competitors in the market.
Competition is the proverbial war. The directors and marketing managers in the era of globalization into an era of total competition. They were entering an era where winning the competition will become increasingly difficult. They are challenged and tested their ability to formulate clear strategies to compete and gain (generate) the capability to compete real and long lasting. Such competition occurs in all industries both manufacturing and services.
The tendency of international economic integration encourage businesses to adapt. Open economic policy that semakik accordance with the demands of globalization opens opportunities for businesses to grow into a more qualified and certainly competitive with the efficiency of business functions that were interested in supporting adaptation to the external environment is marketing (marketing).
Before the critical period was from the perspective of international marketing, business has managed to shift from activities to fulfill the domestic market to export marketing and even more are expected to participate in international competition. Lately there are projections of the reduced levels of non-oil exports. Astu One argument is that many businesses do not strengthen our national network (network) international business and international competitions understanding of international market competition. Lack of understanding is because they depend on international distribution network of state-controlled companies - advanced industrial countries (America, Japan and Europe) and the Asian newly industrialized countries (Singapore, Hong Kong, and Taiwan), in addition to it lack of marketing intelligence assignments (marketing intelligence) market global.
The ability for global market intelligence for business both in manufacturing and services (banking, tourism, hospitals, etc.), is one factor of strength to market opportunities. Again, progress towards trade liberalization, as they agreed in the last round of GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) with the formation of the WTO (World Trade Organization) expand trade opportunities and markets. We all will participate in the reduction or elimination of tariff barriers. If we want to examine ourselves, then the global market opportunities tidah can only be achieved by large-scale business, but the fact that middle and small scale of these processes require resource competition of the brain that manages the marketing of each business.
Tepatkan this we regard the phenomenon of the crisis is short term in nature. Surely a business managed to escape or absence of a central monetary crisis hit the southeast Asian region including Indonesia, bukam a short-term struggle but rather the long term. This is called strategic thinking with visionary insight (strategic thinking with vision). Berstrategi panjant term also means doing a thorough restructuring of management, including organizational, systems and corporate culture. A comprehensive and integral approach.
Short-term aspects of the crisis need to get the focus of attention. Many businesses get stuck into the atmosphere of confusion, blame, and mutual suspicion especially if the business owner is tough to focus on this crisis. Business must not lose focus as a strategy and moments of crisis. The panic in an atmosphere that does not create a business environment increasingly uncertain worse. Because of that common sense should continue to be his control.
Indeed it's time to do business restructuring their business by remembering that Indonesia is now no longer possible to apply the "broad spectrum" in boosting exports and globalization. Since 1996, Indonesian Chamber of Commerce to submit ideas for applied policy-focused "flagship commodity" within strengthen non-oil export performance of Indonesia entered the year - next year. (See table)
Business in the era of globalization will be held by individuals Dalan datap teamwork confound; 1. Tenacity negotiating with insight (vision), 2. Patience with the violent heart (tenacity) and 3. Flexibility to focus. Businesses across distances, keanekarangaman environment and time. This condition is not going to stop because adany crisis because the world is rapidly changing, speed and determination (speed and passion) is an asset that should not be overlooked especially in the third confound these conditions still hold firm to the calm attitude so as not to get carried away by the attitude of "trial and error "or" me-too ".
Compete and succeed in a dynamic global environment means for its SDO (Resource brain) must be innovative is always ready to respond to rapid change. Innovation is not a substitution of hard work but the innovation that is working with smart (work smart not hard work). SDO is how that should idbuat credible? Entering the 21st century SDO is needed especially in an era of turbulence and crisis management are those who always have a fast visim not despair, innovative / creative, deft use of the technology required the business, and most importantly work together in teams with a reliable credibility. Credibility was measured on the basis of 6 K: The belief (conviction), Character (character), concern (care), Courage (courage), Peace be (composure), and competency (competence).
In reality must be recognized that our business is still far from global. Internationalization of new business in an effort that is often performed secars half-hearted (or trial and error). Therefore, now is precisely in situations of crisis, CEOs and managers need to conduct self assessment (self assessment) to be more weighted in the reorganized business strategy to enter and survive in the globalization. An expression of interest in the magazine The Asian Manager (August - September 1995) that may escape our attention, we should think again "... The capacity to learn more rapidly Than the competition will from be the only sustainable competitive advantage ... make learning a basic corporate value central to your company culture ... The leader is the pilot WHO creates this vision for the company's future and is the keeper of the corporate culture ensures WHO That the core values are reserved as a powerful guiding force ... "
What can be achieved through the learning process? Minimal its marketing strategy will have a portfolio of skills that could give credibility to enter the weight in the global market. Portfolio of skills that include: 1. Logical reasoning ability (reasoning) to develop decisiveness with vision in arguing which is supported by the information business environment 2. Business communications is the ability to read, interpret reports and information from the environment. In addition, the ability convey ideas both verbally and in a systematic tertrulis. Fluency in English a requirement in international business communication. 3. Cross-cultural skills. Reliability interact with a variety of culture, style of management / business to other countries. 4. Cooperation preformance teams both internally and in strategic alliances with business partners.
The business world is facing a competitive environment that tends more and more turbulent, far different from past trends. Often ejected assumption that the business entity is no longer sustainable (discontinued). In an increasingly turbulent environment, competition is no longer quiet, but gonjang ganjing and may even zig-zag and bersalto so without a fight despite losing potential players to become bigger. That's why the re-focusing myself on purpose, businesses need the credibility and integrity of the vote substances including crisis facing turbulence.
Class : 4 ea 13
Npm : 10207377
For the first time Indonesia has experienced shocks of economic crisis - there is no monetary bandinganya. Strange, but true, the crisis for many businesses came suddenly and hit all the big companies, small indiscriminately. Even state-owned enterprises (SOEs) which have relatively special position (monopoly, protection etc.) participate in backward as well. The crisis also abolish the myth of "strong fundamentals of our economy", and our growth above the average of European countries and the United States. (Indeed, economists like Kwik Kian Gie, Rizal Ramli, Mari Pangestu, Syahrir, Tulus Tambunan and others including the writer has since early 1996 menberi motioned for us all to have high sensitivity because our economic fundamentals are not as strong as expected for economic growth ).
Until kinipun economic and monetary experts can not decide the cause of the crisis, particularly those involving the rupiah exchange rate versus the U.S. dollar. Giant companies such as the Salim Group, the Bakrie Group, Ciputra Group, and other relatively advanced management theory and practice. Participate slammed and panting continue the existence of the company. Moreover, the fate of small companies, all so confused.
Yan into question, whether the crisis spur a professional business practices with a focused marketing strategy to enter global markets or even withdraw from global competition? Even in the midst of a business crisis would tidiad what else would act in a global market should continue to enhance competitive capabilities. That ability was the ability to win business market share or at least maintain market share already owned. From the standpoint of the global market this capability is the appeal (attractiveness) of a product or service that makes global customers choose the products or services among the many options available. What are the elements that influence the attractiveness of that choice from the standpoint of the customer? Four factors: Quality (Quality), Price (Price), Submission (Delivery) and Service (Service).
With four quality factors that must be offered commensurate with the expectations of customers in paying the price in terms of added value and delivery on time as agreed and full service (after sales service) quality with no sacrifice that cause the price to be not competitive, because that efficiency in calculation of cost of goods is a requirement to be able to present the prices to add value for customers.
With the ability to compete, a business can gain competitive advantage (competitive advantage). The process to obtain these advantages is its own struggle especially in the global market that has no protection. The advantage of this in real situations is to turn the option is known (converting informed choice) into timely action in a way that ensures more than solutions to be more qualified competitors in the market.
Competition is the proverbial war. The directors and marketing managers in the era of globalization into an era of total competition. They were entering an era where winning the competition will become increasingly difficult. They are challenged and tested their ability to formulate clear strategies to compete and gain (generate) the capability to compete real and long lasting. Such competition occurs in all industries both manufacturing and services.
The tendency of international economic integration encourage businesses to adapt. Open economic policy that semakik accordance with the demands of globalization opens opportunities for businesses to grow into a more qualified and certainly competitive with the efficiency of business functions that were interested in supporting adaptation to the external environment is marketing (marketing).
Before the critical period was from the perspective of international marketing, business has managed to shift from activities to fulfill the domestic market to export marketing and even more are expected to participate in international competition. Lately there are projections of the reduced levels of non-oil exports. Astu One argument is that many businesses do not strengthen our national network (network) international business and international competitions understanding of international market competition. Lack of understanding is because they depend on international distribution network of state-controlled companies - advanced industrial countries (America, Japan and Europe) and the Asian newly industrialized countries (Singapore, Hong Kong, and Taiwan), in addition to it lack of marketing intelligence assignments (marketing intelligence) market global.
The ability for global market intelligence for business both in manufacturing and services (banking, tourism, hospitals, etc.), is one factor of strength to market opportunities. Again, progress towards trade liberalization, as they agreed in the last round of GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) with the formation of the WTO (World Trade Organization) expand trade opportunities and markets. We all will participate in the reduction or elimination of tariff barriers. If we want to examine ourselves, then the global market opportunities tidah can only be achieved by large-scale business, but the fact that middle and small scale of these processes require resource competition of the brain that manages the marketing of each business.
Tepatkan this we regard the phenomenon of the crisis is short term in nature. Surely a business managed to escape or absence of a central monetary crisis hit the southeast Asian region including Indonesia, bukam a short-term struggle but rather the long term. This is called strategic thinking with visionary insight (strategic thinking with vision). Berstrategi panjant term also means doing a thorough restructuring of management, including organizational, systems and corporate culture. A comprehensive and integral approach.
Short-term aspects of the crisis need to get the focus of attention. Many businesses get stuck into the atmosphere of confusion, blame, and mutual suspicion especially if the business owner is tough to focus on this crisis. Business must not lose focus as a strategy and moments of crisis. The panic in an atmosphere that does not create a business environment increasingly uncertain worse. Because of that common sense should continue to be his control.
Indeed it's time to do business restructuring their business by remembering that Indonesia is now no longer possible to apply the "broad spectrum" in boosting exports and globalization. Since 1996, Indonesian Chamber of Commerce to submit ideas for applied policy-focused "flagship commodity" within strengthen non-oil export performance of Indonesia entered the year - next year. (See table)
Business in the era of globalization will be held by individuals Dalan datap teamwork confound; 1. Tenacity negotiating with insight (vision), 2. Patience with the violent heart (tenacity) and 3. Flexibility to focus. Businesses across distances, keanekarangaman environment and time. This condition is not going to stop because adany crisis because the world is rapidly changing, speed and determination (speed and passion) is an asset that should not be overlooked especially in the third confound these conditions still hold firm to the calm attitude so as not to get carried away by the attitude of "trial and error "or" me-too ".
Compete and succeed in a dynamic global environment means for its SDO (Resource brain) must be innovative is always ready to respond to rapid change. Innovation is not a substitution of hard work but the innovation that is working with smart (work smart not hard work). SDO is how that should idbuat credible? Entering the 21st century SDO is needed especially in an era of turbulence and crisis management are those who always have a fast visim not despair, innovative / creative, deft use of the technology required the business, and most importantly work together in teams with a reliable credibility. Credibility was measured on the basis of 6 K: The belief (conviction), Character (character), concern (care), Courage (courage), Peace be (composure), and competency (competence).
In reality must be recognized that our business is still far from global. Internationalization of new business in an effort that is often performed secars half-hearted (or trial and error). Therefore, now is precisely in situations of crisis, CEOs and managers need to conduct self assessment (self assessment) to be more weighted in the reorganized business strategy to enter and survive in the globalization. An expression of interest in the magazine The Asian Manager (August - September 1995) that may escape our attention, we should think again "... The capacity to learn more rapidly Than the competition will from be the only sustainable competitive advantage ... make learning a basic corporate value central to your company culture ... The leader is the pilot WHO creates this vision for the company's future and is the keeper of the corporate culture ensures WHO That the core values are reserved as a powerful guiding force ... "
What can be achieved through the learning process? Minimal its marketing strategy will have a portfolio of skills that could give credibility to enter the weight in the global market. Portfolio of skills that include: 1. Logical reasoning ability (reasoning) to develop decisiveness with vision in arguing which is supported by the information business environment 2. Business communications is the ability to read, interpret reports and information from the environment. In addition, the ability convey ideas both verbally and in a systematic tertrulis. Fluency in English a requirement in international business communication. 3. Cross-cultural skills. Reliability interact with a variety of culture, style of management / business to other countries. 4. Cooperation preformance teams both internally and in strategic alliances with business partners.
The business world is facing a competitive environment that tends more and more turbulent, far different from past trends. Often ejected assumption that the business entity is no longer sustainable (discontinued). In an increasingly turbulent environment, competition is no longer quiet, but gonjang ganjing and may even zig-zag and bersalto so without a fight despite losing potential players to become bigger. That's why the re-focusing myself on purpose, businesses need the credibility and integrity of the vote substances including crisis facing turbulence.
Senin, 21 Maret 2011
Franchising and Direct Marketing
Name : Edward Ferdinand
Class : 4 ea 13
Npm : 10207377
1. Franchising
Franchis is an opportunity for entrepreneurs to enter the business by utilizing the experience, knowledge and support of the franchise giver. Often entrepreneurs start new businesses, small business would likely succeed. With a franchise, entrepreneurs will be trained and supported in the marketing effort and will use a name that already has an established image. People who are facing an urgent situation to have his own business would probably feel that the franchise is the easiest solution. However, there are some important risks in the above matter. Franchise can be defined as an agreement where the company or the sole distributor of products that have a trademark gives exclusive rights to companies, distributors, or independent retailers in return for royalty payments and adjust to standard operating procedures. People who offer franchise (franchisor) and an experienced people in business for several decades and have knowledge about what works and what does not. Franchise is a person who buys the franchise and given the opportunity to enter into new business with a great chance to succeed. The main advantage of franchising is that the entrepreneur does not need to bother with matters relating to starting a new business. Giver of the franchise will provide businesses with the operation plan a clear direction. Recipient franchise given advice or a business location has been determined. In the retail franchise like McDonald's, location analysis conducted to ensure that the business will achieve the goals set. Assessment of traffic conditions, demographics, business growth in an area, competition, etc. is an integral part of the decision on where to place a business. Often involves a franchise that has been established which will provide a direct recognition of recipient franchise in the market area. This does not guarantee success but it gave impetus to start a business with a positive image.
2. Investment Risks In Business Franchising.
Franchising business involves many risks that should be known by the self-employed before they consider such investment. We hear McDonald's, Kentucky Fried Chiken, but each is successful there must be a failure. Franchising business requires hard work and not suitable for the passive. This business requires hard work because of business decisions such as withdrawal of labor, scheduling, purchasing and accounting remain the responsibility.
The steps can be taken to reduce or minimize investment risk in franchising:
1. Conduct self-evaluation. Entrepreneurs should do the evaluation themselves to ensure that businesses entering franchising is right for him. The answers to these questions will form, determine whether the right decision.
- Do you people who like to start your own business?.
- Do you enjoy working with others?.
- Do you have good health?.
2. Researching the franchise. Not every franchise is right for you. Entrepreneurs must evaluate to decide which franchise business The most appropriate. A number of factors to be considered before making decision
a. An established franchise business and has not been established. There are many advantages and disadvantages in investing in an established franchise business and has not been established. Investing in a franchise business that has not been established would be an inexpensive investment. However, this is balanced with great risk. Recipient franchise may make mistakes that result in business failure. Reorganization constant will cause confusion and miss management. However, business investment in the franchise that has not been established is a challenge which could bring big profits when the business.
b. Financial stability of the franchise business. Purchasing a franchise by
entrepreneurs should be made after the investigation financial stability of the franchise owner. There are many factors which will help entrepreneurs determine the stability and capability bring in profits from the franchise business organization in the long .
c. Potential market for franchise businesses. It is important for entrepreneurs to evaluate the market area from which customers will interested in the new franchise. One easy way is to map community or local area and try to evaluate the flow past traffic and population demographics of the area. Information then flows traffic can be observed by visiting the area. Direction of flow past traffic, ease of entry in the business, and the amount of traffic flow can estimated from observations. Demographics of the area determined from the data census. There should also find the location of competitors in areas that may have a potential impact on business. If the franchisee is willing and funds are available, will help conduct market research in the market area. Attitudes and interests in new ventures can be assessed in marketing research. If resources are not available for the study of marketing research, research can be done by a local college as part of study projects.
d. Potential gains for the new franchise. As is the case with business beginner, it is important to develop income statements, balance sheets, pro forma cash flow. Giver of rights should provide projections for calculate the required information.
3. Franchise Agreement
Contract or franchise agreement is the final stage to become a franchise users. At this stage the lawyer who is experienced in franchise would be necessary. This Agreement contains all the specific requirements and obligations of users of the franchise. Things like marketing exclusivity will protect the user's local franchise has the same franchise. Conditions that can be refurbished will indicate the length of contract and the requirements to renew it. Financial requirements will determine the price of the franchise, the schedule of payments, royalties to be paid, and others. Termination of financial agreement should indicate the terms of what would happen if the effort of the wearer franchise went bankrupt. Termination issues franchise agreements usually often bring lawsuits than other issues in franchising. Therefore, the conditions set out above should provide a fair market value if the user wants to sell franchises.
4. Direct Marketing
There is growing concern in the new business involving direct marketing. He provides profitable opportunities than any other beginner type because entrepreneurs typically bear the risk of a small initial capital and can benefit from its marketing efforts on customers who can be reached through direct marketing techniques. Because direct marketing is a specialized and entrepreneurial approach because it offers some benefit as the franchise, this approach is discussed here.
1. Definition of Direct Marketing.
Direct marketing can be called direct mail delivery, mail order delivery, and immediate response. Everything including the direct marketing category because it involves the "total activity" where the sales affect the transfer of goods and services to the buyer, directing his efforts on the observer by using one or more media for the purpose of collecting responses via telephone, postal mail or personal visits from prospective customers.
2. Innovations that Accelerate Growth of Direct Marketing.
The growth of direct marketing has been accelerated by a number of important innovations. Credit cards as such speed up transactions by mail order, can avoid paying in cash. The development of computers allows the preparation of large amounts of data, for example regarding the customer, the list of goods, and others. Growth media newspapers and television and radio broadcasts also help accelerate the growth of direct marketing techniques. When demographic factors such as increased education, income, and lifestyle change, the more developed the convenience and efficiency of direct marketing. Consumers can use the telephone or mail to buy household necessities to luxury goods.
5. Advantages Of Direct Marketing.
The main advantage of direct marketing is the ease of breaking into the business and needs a small capital. Any person may come in the direct marketing business without a business license and complex skills and educational requirements necessary. Besides the ease to enter the business, capital requirements needed to enter in direct marketing effort is also minimal. Not required large facilities, shops, or the number of employees big to fit in the direct marketing business. Capital required is usually used for printing, posting, and other lists. All this can be done as a part-time business until the business generates cash flow that can support management efforts. This is different to other new business that requires hard work and the full attention of entrepreneurs. Direct marketing business also enables entrepreneurs to enter the market quickly. Products and services can be tested to determine customer interest with minimum cost. If a particular product or service works, supply can be easily expanded to meet the potential demand of that particular product.
- Important Considerations Starter
As is the case with the new venture, entrepreneurs need to solve these important issues. Entrepreneurs can start a business marketing direct part-time with a small capital. An important problem with This small overhead is the use of post office box or address road, whether allowing the use of credit cards, and use duty-free shipments. Street address will give credibility to uasaha-new business and because it is the goal itself that should be given priority. Local street address allows customers to view products up close. The use of credit cards increase yield potential. He also adds credibility and gives comfort to the customer. This may be important for expensive products because it allows customers to finance the purchase. The use of duty-free items may increase spending for self-employed. However, this will improve customer response because it easier to order.
6. Alternative Techniques Direct Marketing.
A number of alternative strategies can be used by entrepreneurs on the efforts of beginners.
1. Classified advertising (classified advertising). The simplest approach and is not expensive for the entrepreneur is selected ads in newspapers and magazines. Magazines or newspapers should be identified that will achieve market products / services that are appropriate. Classified ads can bring high profit results.
2. Display advertising (display ads). This type of advertising allows entrepreneurs to buy the columns in magazines or newspapers. He gave the opportunity to explain clearly about the description of products / services. Besides, discount coupons can be inserted in the ad so that customers can cut it to send with your payment.
3. Shipments direct mail (direct mail). This technique allows entrepreneurs to send materials directly to prospective customers. This technique should be used when there are product and market segments clearly.
4. Catalog sales (catalog sales). Catalog printing quality is a very expensive investment for entrepreneurs. Although this is easier than selling in retail stores. Catalog should stimulate the interest of customers. The advantage is that the catalog allows repeat sales because the catalog may be stored for use in the future.
5. Direct response marketing media (media directy renponse marketing). Radio, television and telephones may be used as an alternative approach to marketing products or services. Radio and television advertising is seen as a form of broadcast media. In buying broadcast time rather than space, as advertising displays, entrepreneurs face a different problem. In buying time, no schedules available, which complicates planning. These costs will vary, depending on the time, station, ad length, and size of the listeners and viewers who might be achieved. Tele marketing is also a method of selling products or services that are very popular. The costs can be reduced to a minimum but still achieve a broad audience and viewers. Tele marketing advantage is that which gives immediate feedback to the user. So a higher response rate than other methods. Entrepreneur can identify communities with a telephone conversation by demographics to people who might be great to buy products / services.
7. Multi Level Marketng.
Understanding and How to Work MLM.
One way the company to penetrate the market quickly is with a system of multilevel marketing (multi level marketing). MLM is marketing systems that rely on direct sales (direct selling) through a network of distributors who formed a chain, in where every distributor who recruited and hired is always something to do calculation of commissions and bonuses. The aim of multilevel marketing system This is to spread the product and supply distributor as well as consumers. Due to product marketing is done directly to consumers, the success of marketing activities is depending on the number and ability of the distributor in selling. Besides the success of an MLM is also determined by the quality of products and services, ie products that meet consumer desires, familiar with health and environment, and of course the distributor must follow the rules of the game business MLM company. Judging from the manner and place relate to consumers, businesses retail can be divided into two: store retailing and non-store retailing. Supermarkets, convinience stores, department stores, super stores and show catalog rooms including retail stores, which means consumers come to shop to shop. While that including non-store retailing direct marketing responses, such as mail order katalogs, telemarketing, and so forth. Both stores and non store retailing strengths and weaknesses of each. MLM included in the in home selling, just merge, sort and select strength of the two groups and cover up its weaknesses. In conventional marketing systems and products of the plant must go through line single agent, agent territory, city agencies, wholesalers, shops and stalls, new to the consumer. Each unit involved issue cost and benefit of the magnitude of the different eventually become a burden for consumers as the cost of distribution. Cost higher distribution mainly contributed at the retail level. In MLM path relatively short. Goods are distributed from factory to a single agent, then through the members (distributors) to consumers. Thus, cutting the costs that occur on conventional distribution channels. How MLM, it is also different from other direct sales system. MLM is different because of factors seem more stressed consumers and distributors as a source of corporate life. "Without the customer and the distributor, the company nothing because they are an integral part of the company's business," according to a culture that developed in the MLM system is to maintain relationships with distributors and consumers. MLM salesperson called the distributor is self-employed independent, which has given management training, kewiraniagaan, product knowledge and disipil themselves, to then be taught in new distributors he sponsored. However, distributors This is not an employee of MLM!. If someone is interested in becoming distributor, he can apply directly to the MLM company and then trained. Because distributors are not employees of the company, he shall capable of autonomous in running its business. Income from gains on foreign distributors selling price and the purchase price, plus a bonus of progressive achievement of sales distributor network, including the sponsoring downline (distributors sponsors). The calculation of income is calculated by a mathematical formula that stimulates increased sales and expansion of the network simultaneously. To ensure this income calculation and apply the MLM company that provides computerized monthly reports to the distributor of the results achievement. Meanwhile, to give peaces of work for distributors, MLM companies guarantee their products cannot be bought from other general retail stores. Price war between the distributors will not happen because the selling price set by the central office MLM companies
Class : 4 ea 13
Npm : 10207377
1. Franchising
Franchis is an opportunity for entrepreneurs to enter the business by utilizing the experience, knowledge and support of the franchise giver. Often entrepreneurs start new businesses, small business would likely succeed. With a franchise, entrepreneurs will be trained and supported in the marketing effort and will use a name that already has an established image. People who are facing an urgent situation to have his own business would probably feel that the franchise is the easiest solution. However, there are some important risks in the above matter. Franchise can be defined as an agreement where the company or the sole distributor of products that have a trademark gives exclusive rights to companies, distributors, or independent retailers in return for royalty payments and adjust to standard operating procedures. People who offer franchise (franchisor) and an experienced people in business for several decades and have knowledge about what works and what does not. Franchise is a person who buys the franchise and given the opportunity to enter into new business with a great chance to succeed. The main advantage of franchising is that the entrepreneur does not need to bother with matters relating to starting a new business. Giver of the franchise will provide businesses with the operation plan a clear direction. Recipient franchise given advice or a business location has been determined. In the retail franchise like McDonald's, location analysis conducted to ensure that the business will achieve the goals set. Assessment of traffic conditions, demographics, business growth in an area, competition, etc. is an integral part of the decision on where to place a business. Often involves a franchise that has been established which will provide a direct recognition of recipient franchise in the market area. This does not guarantee success but it gave impetus to start a business with a positive image.
2. Investment Risks In Business Franchising.
Franchising business involves many risks that should be known by the self-employed before they consider such investment. We hear McDonald's, Kentucky Fried Chiken, but each is successful there must be a failure. Franchising business requires hard work and not suitable for the passive. This business requires hard work because of business decisions such as withdrawal of labor, scheduling, purchasing and accounting remain the responsibility.
The steps can be taken to reduce or minimize investment risk in franchising:
1. Conduct self-evaluation. Entrepreneurs should do the evaluation themselves to ensure that businesses entering franchising is right for him. The answers to these questions will form, determine whether the right decision.
- Do you people who like to start your own business?.
- Do you enjoy working with others?.
- Do you have good health?.
2. Researching the franchise. Not every franchise is right for you. Entrepreneurs must evaluate to decide which franchise business The most appropriate. A number of factors to be considered before making decision
a. An established franchise business and has not been established. There are many advantages and disadvantages in investing in an established franchise business and has not been established. Investing in a franchise business that has not been established would be an inexpensive investment. However, this is balanced with great risk. Recipient franchise may make mistakes that result in business failure. Reorganization constant will cause confusion and miss management. However, business investment in the franchise that has not been established is a challenge which could bring big profits when the business.
b. Financial stability of the franchise business. Purchasing a franchise by
entrepreneurs should be made after the investigation financial stability of the franchise owner. There are many factors which will help entrepreneurs determine the stability and capability bring in profits from the franchise business organization in the long .
c. Potential market for franchise businesses. It is important for entrepreneurs to evaluate the market area from which customers will interested in the new franchise. One easy way is to map community or local area and try to evaluate the flow past traffic and population demographics of the area. Information then flows traffic can be observed by visiting the area. Direction of flow past traffic, ease of entry in the business, and the amount of traffic flow can estimated from observations. Demographics of the area determined from the data census. There should also find the location of competitors in areas that may have a potential impact on business. If the franchisee is willing and funds are available, will help conduct market research in the market area. Attitudes and interests in new ventures can be assessed in marketing research. If resources are not available for the study of marketing research, research can be done by a local college as part of study projects.
d. Potential gains for the new franchise. As is the case with business beginner, it is important to develop income statements, balance sheets, pro forma cash flow. Giver of rights should provide projections for calculate the required information.
3. Franchise Agreement
Contract or franchise agreement is the final stage to become a franchise users. At this stage the lawyer who is experienced in franchise would be necessary. This Agreement contains all the specific requirements and obligations of users of the franchise. Things like marketing exclusivity will protect the user's local franchise has the same franchise. Conditions that can be refurbished will indicate the length of contract and the requirements to renew it. Financial requirements will determine the price of the franchise, the schedule of payments, royalties to be paid, and others. Termination of financial agreement should indicate the terms of what would happen if the effort of the wearer franchise went bankrupt. Termination issues franchise agreements usually often bring lawsuits than other issues in franchising. Therefore, the conditions set out above should provide a fair market value if the user wants to sell franchises.
4. Direct Marketing
There is growing concern in the new business involving direct marketing. He provides profitable opportunities than any other beginner type because entrepreneurs typically bear the risk of a small initial capital and can benefit from its marketing efforts on customers who can be reached through direct marketing techniques. Because direct marketing is a specialized and entrepreneurial approach because it offers some benefit as the franchise, this approach is discussed here.
1. Definition of Direct Marketing.
Direct marketing can be called direct mail delivery, mail order delivery, and immediate response. Everything including the direct marketing category because it involves the "total activity" where the sales affect the transfer of goods and services to the buyer, directing his efforts on the observer by using one or more media for the purpose of collecting responses via telephone, postal mail or personal visits from prospective customers.
2. Innovations that Accelerate Growth of Direct Marketing.
The growth of direct marketing has been accelerated by a number of important innovations. Credit cards as such speed up transactions by mail order, can avoid paying in cash. The development of computers allows the preparation of large amounts of data, for example regarding the customer, the list of goods, and others. Growth media newspapers and television and radio broadcasts also help accelerate the growth of direct marketing techniques. When demographic factors such as increased education, income, and lifestyle change, the more developed the convenience and efficiency of direct marketing. Consumers can use the telephone or mail to buy household necessities to luxury goods.
5. Advantages Of Direct Marketing.
The main advantage of direct marketing is the ease of breaking into the business and needs a small capital. Any person may come in the direct marketing business without a business license and complex skills and educational requirements necessary. Besides the ease to enter the business, capital requirements needed to enter in direct marketing effort is also minimal. Not required large facilities, shops, or the number of employees big to fit in the direct marketing business. Capital required is usually used for printing, posting, and other lists. All this can be done as a part-time business until the business generates cash flow that can support management efforts. This is different to other new business that requires hard work and the full attention of entrepreneurs. Direct marketing business also enables entrepreneurs to enter the market quickly. Products and services can be tested to determine customer interest with minimum cost. If a particular product or service works, supply can be easily expanded to meet the potential demand of that particular product.
- Important Considerations Starter
As is the case with the new venture, entrepreneurs need to solve these important issues. Entrepreneurs can start a business marketing direct part-time with a small capital. An important problem with This small overhead is the use of post office box or address road, whether allowing the use of credit cards, and use duty-free shipments. Street address will give credibility to uasaha-new business and because it is the goal itself that should be given priority. Local street address allows customers to view products up close. The use of credit cards increase yield potential. He also adds credibility and gives comfort to the customer. This may be important for expensive products because it allows customers to finance the purchase. The use of duty-free items may increase spending for self-employed. However, this will improve customer response because it easier to order.
6. Alternative Techniques Direct Marketing.
A number of alternative strategies can be used by entrepreneurs on the efforts of beginners.
1. Classified advertising (classified advertising). The simplest approach and is not expensive for the entrepreneur is selected ads in newspapers and magazines. Magazines or newspapers should be identified that will achieve market products / services that are appropriate. Classified ads can bring high profit results.
2. Display advertising (display ads). This type of advertising allows entrepreneurs to buy the columns in magazines or newspapers. He gave the opportunity to explain clearly about the description of products / services. Besides, discount coupons can be inserted in the ad so that customers can cut it to send with your payment.
3. Shipments direct mail (direct mail). This technique allows entrepreneurs to send materials directly to prospective customers. This technique should be used when there are product and market segments clearly.
4. Catalog sales (catalog sales). Catalog printing quality is a very expensive investment for entrepreneurs. Although this is easier than selling in retail stores. Catalog should stimulate the interest of customers. The advantage is that the catalog allows repeat sales because the catalog may be stored for use in the future.
5. Direct response marketing media (media directy renponse marketing). Radio, television and telephones may be used as an alternative approach to marketing products or services. Radio and television advertising is seen as a form of broadcast media. In buying broadcast time rather than space, as advertising displays, entrepreneurs face a different problem. In buying time, no schedules available, which complicates planning. These costs will vary, depending on the time, station, ad length, and size of the listeners and viewers who might be achieved. Tele marketing is also a method of selling products or services that are very popular. The costs can be reduced to a minimum but still achieve a broad audience and viewers. Tele marketing advantage is that which gives immediate feedback to the user. So a higher response rate than other methods. Entrepreneur can identify communities with a telephone conversation by demographics to people who might be great to buy products / services.
7. Multi Level Marketng.
Understanding and How to Work MLM.
One way the company to penetrate the market quickly is with a system of multilevel marketing (multi level marketing). MLM is marketing systems that rely on direct sales (direct selling) through a network of distributors who formed a chain, in where every distributor who recruited and hired is always something to do calculation of commissions and bonuses. The aim of multilevel marketing system This is to spread the product and supply distributor as well as consumers. Due to product marketing is done directly to consumers, the success of marketing activities is depending on the number and ability of the distributor in selling. Besides the success of an MLM is also determined by the quality of products and services, ie products that meet consumer desires, familiar with health and environment, and of course the distributor must follow the rules of the game business MLM company. Judging from the manner and place relate to consumers, businesses retail can be divided into two: store retailing and non-store retailing. Supermarkets, convinience stores, department stores, super stores and show catalog rooms including retail stores, which means consumers come to shop to shop. While that including non-store retailing direct marketing responses, such as mail order katalogs, telemarketing, and so forth. Both stores and non store retailing strengths and weaknesses of each. MLM included in the in home selling, just merge, sort and select strength of the two groups and cover up its weaknesses. In conventional marketing systems and products of the plant must go through line single agent, agent territory, city agencies, wholesalers, shops and stalls, new to the consumer. Each unit involved issue cost and benefit of the magnitude of the different eventually become a burden for consumers as the cost of distribution. Cost higher distribution mainly contributed at the retail level. In MLM path relatively short. Goods are distributed from factory to a single agent, then through the members (distributors) to consumers. Thus, cutting the costs that occur on conventional distribution channels. How MLM, it is also different from other direct sales system. MLM is different because of factors seem more stressed consumers and distributors as a source of corporate life. "Without the customer and the distributor, the company nothing because they are an integral part of the company's business," according to a culture that developed in the MLM system is to maintain relationships with distributors and consumers. MLM salesperson called the distributor is self-employed independent, which has given management training, kewiraniagaan, product knowledge and disipil themselves, to then be taught in new distributors he sponsored. However, distributors This is not an employee of MLM!. If someone is interested in becoming distributor, he can apply directly to the MLM company and then trained. Because distributors are not employees of the company, he shall capable of autonomous in running its business. Income from gains on foreign distributors selling price and the purchase price, plus a bonus of progressive achievement of sales distributor network, including the sponsoring downline (distributors sponsors). The calculation of income is calculated by a mathematical formula that stimulates increased sales and expansion of the network simultaneously. To ensure this income calculation and apply the MLM company that provides computerized monthly reports to the distributor of the results achievement. Meanwhile, to give peaces of work for distributors, MLM companies guarantee their products cannot be bought from other general retail stores. Price war between the distributors will not happen because the selling price set by the central office MLM companies
Minggu, 13 Maret 2011
Waralaba / Franchising dan Pemasaran Langsung
1. Waralaba
Franchise alias waralaba merupakan peluang bagi wiraswastawan untuk masuk dalam usaha dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan, dan dukungan dari pemberi franchise. Sering wiraswastawan memulai usaha baru, kecil kemungkinannya usahanya akan berhasil. Dengan franchise, wiraswastawan akan dilatih dan didukung dalam pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan. Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri mungkin akan merasa bahwa franchise adalah pemecahan yang paling mudah. Akan tetapi terdapat beberapa resiko penting pada hal tersebut di atas.
Franchise bisa didefinisikan sebagai persetujuan di mana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor, atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standard. Orang yang menawarkan franchise (franchisor) dan merupakan orang yang berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluh tahun serta memiliki pengetahuan mengenai apa
yang berhasil dan apa yang tidak. Franchise adalah orang yang membeli franchise dan diberikan peluang untuk masuk dalam usaha baru dengan peluang besar untuk berhasil.
Keuntungan yang paling utama dari franchise adalah bahwa wiraswastawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan dengan memulai usaha baru. Pemberi franchise akan memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas. Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi usaha yang telah ditetapkan. Dalam franchise eceran seperti McDonald, analisa lokasi dilakukan untuk menjamin bahwa bisnis akan mencapai tujuan yang ditetapkan. Penilaian keadaan lalu lintas, demografi, pertumbuhan bisnis di suatu daerah, persaingan, dan lain-lain merupakan bagian integral dari keputusan di mana akan menempatkan usaha. Sering franchise melibatkan nama yang telah mapan yang akan memberikan pengakuan langsung dari penerima franchise di daerah pasar. Hal ini tidak menjamin keberhasilan tetapi memberi dorongan untuk memulai usaha dengan citra positif.
2. Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising.
Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wiraswastawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi demikian. Kita mendengar McDonald, Kentucky Fried Chiken, namun setiap ada yang berhasil tentu ada yang gagal. Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk orang pasif. Usaha ini membutuhkan kerja keras karena keputusan usaha seperti penarikan tenaga kerja, penjadwalan, pembelian dan akuntasi tetap menjadi tanggung jawab.
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi
resiko investasi dalam franchising :
1. Melakukan evaluasi diri. Wiraswastawan hendaknya melakukan evaluasi
sendiri untuk meyakinkan bahwa memasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut akan membentuk, menentukan apakah keputusan yang diambil tepat.
- Apakah anda orang yang suka memulai usaha sendiri?.
- Apakah anda menikmati kerja dengan orang lain?.
- Apakah anda mempunyai kesehatan yang baik?.
2. Meneliti franchise. Tidak setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana
yang paling tepat. Sejumlah faktor yang harus dinilai sebelum membuat
keputusan
a. Usaha franchise yang mapan dan belum mapan. Terdapat banyak keuntungan dan kerugian dalam melakukan investasi pada usaha franchise yang mapan dan belum mapan. Investasi pada usaha franchise yang belum mapan akan merupakan investasi yang tidak mahal. Akan tetapi, hal ini diimbangi dengan resiko yang besar. Penerima franchise mungkin melakukan kesalahan yang berakibat kegagalan usaha. Reorganisasi
konstan akan menyebabkan kebingungan dan miss manajemen. Akan tetapi,
investasi pada usaha franchise yang belum mapan merupakan tantangan
yang bisa mendatangkan keuntungan yang besar ketika usaha.
b. Stabilitas finansial dari usaha franchise. Pembelian franchise oleh
para wiraswastawan hendaknya dilakukan sesudah dilakukan penelitian
stabilitas finansial dari pemilik franchise. Terdapat banyak faktor
yang akan membantu wiraswastawan menentukan stabilitas dan kemampuan
mendatangkan laba dari organisasi usaha franchise dalam jangka
panjang.
c. Pasar potensial bagi usaha franchise. Adalah penting bagi
wiraswastawan untuk mengevaluasi daerah pasar dari mana pelanggan akan
tertarik dengan franchise baru. Satu cara mudah adalah dengan peta
komunitas atau daerah setempat dan mencoba mengevaluasi arus lalu
lintas dan demografi penduduk daerah tersebut. Informasi arus lalu
lintas bisa diamati dengan mengunjungi daerah tersebut. Arah arus lalu
lintas, kemudahan masuk dalam usaha, dan jumlah arus lalu lintas bisa
diperkirakan dari pengamatan. Demografi daerah ditentukan dari data
sensus. Perlu juga menemukan lokasi pesaing di daerah yang mungkin
mempunyai pengaruh potensial terhadap usaha. Jika pembeli franchise bersedia dan dana juga tersedia, akan sangat membantu mengadakan riset pemasaran di daerah pasar. Sikap dan minat dalam usaha baru bisa dinilai dalam riset pemasaran. Jika sumber daya tidak tersedia bagi studi riset pemasaran, bisa dilakukan riset oleh perguruan tinggi setempat sebagai bagian dari proyek studi.
d. Keuntungan potensial bagi franchise baru. Sebagaimana halnya dengan
usaha pemula, penting untuk mengembangkan laporan pendapatan, neraca,
arus kas proforma. Pemberi hak hendaknya memberi proyeksi untuk
menghitung informasi yang dibutuhkan.
3. Persetujuan Waralaba
Kontrak atau persetujuan franchise adalah tahap akhir untuk menjadi pemakai franchise. Pada tahap ini pengacara yang berpengalaman dalam franchise akan sangat diperlukan. Persetujuan ini berisi semua persyaratan spesifik dan kewajiban dari pemakai franchise. Hal-hal seperti eksklusivitas daerah pemasaran akan melindungi pemakai franchise yang memiliki franchise sama. Syarat-syarat yang bisa diperbaharui akan menunjukkan panjang kontrak dan persyaratan untuk memperbaharuinya. Persyaratan finansial akan menentukan harga dari franchise, jadwal pembayaran, royalti yang harus dibayar, dan lain. Pemutusan perjanjian finansial hendaknya menunjukkan syarat-syarat apa yang akan terjadi jika usaha dari pemakai franchise mengalami kebangkrutan. Masalah-masalah pemutusan perjanjian franchise biasanya sering mendatangkan perkara hukum dibanding persoalan lain dalam franchising. Oleh karena itu syarat-syarat yang ditetapkan di atas hendaknya memberikan nilai pasar yang wajar jika pemakai franchise ingin menjualnya.
4. Pemasaran langsung
Terdapat perhatian yang semakin meningkat dalam usaha baru yang melibatkan pemasaran langsung. Ia memberi peluang yang menguntungkan dibanding tipe pemula lainnya karena wiraswastawan biasanya menanggung resiko modal awal kecil dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu yang bisa dijangkau melalui teknik pemasaran langsung. Karena pemasaran langsung adalah pendekatan kewiraswastaan khusus dan karena ia menawarkan beberapa keuntungan yang sama seperti franchise, pendekatan ini dibahas di sini.
1. Definisi Pemasaran Langsung.
Pemasaran langsung bisa dinamakan pengiriman pos langsung, pengiriman pesanan melalui pos, dan tanggapan langsung. Semuanya termasuk kategori pemasaran langsung karena semuanya melibatkan "aktivitas total" di mana penjualan mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan.
2. Inovasi yang Mempercepat Pertumbuhan Pemasaran Langsung.
Pertumbuhan pemasaran langsung telah dipercepat dengan sejumlah inovasi penting. Kartu kredit sebagai misalnya mempercepat transaksi pesanan melalui pos, bisa menghindari pembayaran kontan. Perkembangan komputer memungkinkan penyiapan sejumlah besar data, misalnya mengenai pelanggan, daftar barang, dan lain-lain. Pertumbuhan media surat kabar dan siaran televisi serta radio juga membantu mempercepat pertumbuhan teknik pemasaran langsung. Ketika faktor demografi seperti peningkatan pendidikan, pendapatan, dan gaya hidup berubah, semakin banyak dikembangkan kenyamanan dan efisiensi dari pemasaran langsung. Konsumen bisa menggunakan telepon atau pos untuk membeli kebutuhan rumah tangga hingga barang-barang mewah.
5. Keuntungan Dari Pemasaran Langsung.
Keuntungan utama dari pemasaran langsung adalah kemudahan untuk masuk dalam usaha dan kebutuhan modal yang kecil. Setiap orang bisa masuk dalam usaha pemasaran langsung tanpa ijin usaha yang rumit dan persyaratan keterampilan dan pendidikan yang perlu. Disamping kemudahan untuk masuk dalam usaha, kebutuhan modal yang diperlukan untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung juga minimal. Tidak diperlukan fasilitas besar, toko, atau jumlah karyawan yang besar untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung. Modal yang diperlukan biasanya digunakan untuk pencetakan, pengeposan, dan daftar-daftar lainnya.
Semuanya ini bisa dilakukan sebagai usaha paro waktu hingga usaha ini mendatangkan aliran kas yang bisa mendukung usaha penuh. Hal ini berbeda dengan usaha baru lainnya yang membutuhkan kerja keras dan perhatian penuh dari wiraswastawan. Usaha pemasaran langsung juga memungkinkan wiraswastawan untuk masuk ke pasar dengan cepat. Produk dan jasa bisa diuji untuk menentukan minat pelanggan dengan biaya minimum. Jika produk atau jasa tertentu berhasil, penawaran bisa dengan mudah diperluas untuk memenuhi permintaan potensial terhadap produk tertentu tersebut.
- Pertimbangan Pemula yang Penting
Sebagaimana halnya dengan usaha baru, wiraswastawan perlu memecahkan
masalah penting tersebut. Wiraswastawan bisa memulai usaha pemasaran
langsung paro waktu dengan modal kecil. Masalah yang penting dengan
biaya overhead yang kecil ini adalah penggunaan kotak pos atau alamat
jalan, apakah memungkinkan penggunaan kartu kredit, dan penggunaan
pengiriman bebas bea. Alamat jalan akan memberikan kredibilitas bagi uasaha-usaha baru dan karena hal ini merupakan tujuan itu sendiri yang harus diberikan prioritas. Alamat jalan memungkinkan pelanggan setempat melihat produk dari dekat. Penggunaan kartu kredit meningkatkan hasil potensial. Ia juga menambah kredibilitas dan memberikan kenyamanan pada pelanggan. Hal ini mungkin penting untuk produk-produk mahal karena memungkinkan pelanggan untuk membiayai pembeliannya. Penggunaan kiriman bebas bea mungkin menambah pengeluaran bagi wiraswastawan. Akan tetapi, hal ini akan meningkatkan tanggapan pelanggan karena mempermudah untuk memesan.
6. Teknik Alternatif Pemasaran Langsung.
Sejumlah strategi alternatif bisa digunakan oleh wiraswastawan pada usaha-usaha pemula.
1. Periklanan terklasifikasi (classified advertising). Pendekatan paling sederhana dan tidak mahal bagi wiraswastawan adalah iklan terpilih pada surat kabar dan majalah. Majalah atau surat kabar hendaknya diidentifikasi yang akan mencapai pasar produk/ jasa yang tepat. Iklan terklasifikasi bisa mendatangkan hasil laba yang tinggi.
2. Periklanan display (display ads). Tipe periklanan ini memungkinkan wiraswastawan membeli kolom pada majalah atau surat kabar. Ia memberi peluang untuk menjelaskan secara gamblang mengenai gambaran produk/ jasa. Disamping itu kupon potongan harga bisa dimasukkan dalam iklan tersebut sehingga pelanggan bisa memotongnya untuk dikirimkan bersama pembayarannya.
3. Kiriman pos langsung (direct mail). Tehnik ini memungkinkan wiraswastawan untuk mengirim barang secara langsung kepada calon pelanggan. Tehnik ini hendaknya digunakan ketika terdapat produk dan segmen pasar yang jelas.
4. Katalog penjualan (catalog sales). Pencetakan katalog berkualitas merupakan investasi yang sangat mahal bagi wiraswastawan. Walaupun ini lebih mudah dibandingkan menjual di toko eceran. Katalog harus menarik dan merangsang minat pelanggan. Keuntungannya adalah bahwa katalog memungkinkan penjualan berulang karena katalog mungkin disimpan untuk digunakan di masa yang akan datang.
5. Pemasaran tanggapan langsung media (media directy renponse marketing). Radio, televisi dan telepon mungkin dipakai sebagai pendekat alternatif untuk pemasaran produk atau jasa. Radio dan televisi dipandang sebagai bentuk periklanan media siaran. Dalam membeli waktu siar dan bukannya ruang, sebagaimana iklan display, wiraswastawan menghadapi masalah yang berbeda. Dalam membeli waktu, tidak ada jadwal yang tersedia, yang mempersulit perencanaan. Biaya-biaya akan berbeda, tergantung pada waktu, stasiun, panjang iklan, dan ukuran pendengar dan pemirsa yang mungkin dicapai. Tele marketing juga menjadi metode menjual produk atau jasa yang sangat populer. Biaya-biaya bisa ditekan hingga minimum namun tetap mencapai pendengar dan pemirsa yang luas. Keuntungan tele marketing adalah bahwa yang memberikan umpan balik langsung kepada pemakai. Jadi tingkat tanggapan lebih tinggi dibanding metode lain. Wiraswastawan bisa mengidentifikasi komunitas dengan percakapan telepon menurut demografi kepada orang-orang yang mungkin besar membeli produk/ jasa.
7. Multi Level Marketng.
1. Pengertian dan Cara Kerja MLM.
Salah satu cara perusahaan untuk menembus pasar dengan cepat adalah dengan sistem pemasaran bertingkat (multi level marketing). MLM adalah sistem pemasaran yang mengandalkan penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang terbentuk secara berantai, di mana setiap distributor yang merekrut dan direkrut selalu ada kaitan perhitungan komisi dan bonus. Tujuan dari sistem pemasaran bertingkat ini adalah menyebarkan produk dan mensejahterakan distributor
sekaligus konsumennya. Karena pemasaran produk dilakukan secara langsung ke konsumen, maka sukses tidaknya kegiatan pemasaran sangat tergantung pada jumlah dan kemampuan distributor dalam menjual. Disamping berhasil tidaknya suatu MLM juga ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk yang memenuhi keinginan konsumen, akrab dengan kesehatan dan lingkungan; dan tentu saja sang distributor
harus mengikuti aturan main bisnis perusahaan MLM. Ditinjau dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen, bisnis eceran dapat dibagi dua : store retailing dan non store retailing. Supermarket, convinience store, departement store, super store dan katalog show rooms termasuk store retailing; yang berarti konsumen datang berbelanja ke toko penjual. Sedangkan yang termasuk non store retailing adatah direct responses marketing, misalnya mail order katalogs, tele marketing, dan sebagainya. Baik store maupun non store retailing mempynyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. MLM yang termasuk dalam in home selling, hanya menggabung, memilah dan memilih kekuatan kedua kelompok tersebut dan menutupi kelemahan-kelemahannya.
Pada sistem pemasaran konvensional, barang dari pabrik harus melalui jalur agen tunggal, agen wilayah, agen kota, grosir, toko dan warung, baru sampai ke konsumen. Tiap-tiap unit yang terlibat mengeluarkan biaya dan mendapatkan keuntungan yang besarnya berbeda-beda yang pada akhirnya menjadi beban bagi konsumen sebagai biaya distribusi. Biaya distribusi yang tinggi terutama dikontribusikan pada tingkat pengecer. Pada jalur MLM relatif lebih singkat. Barang didistribusikan dari
pabrik ke agen tunggal, lalu melalui anggota (distributor) sampai ke konsumen. Dengan demikian, memangkas biaya-biaya yang terjadi pada saluran distribusi konvensional. Cara MLM ini ternyata juga berbeda dengan sistem penjualan langsung lainnya. Berbeda karena MLM terkesan lebih menekankan faktor konsumen dan distributor sebagai sumber kehidupan perusahaan. "Tanpa konsumen dan distributor, perusahaan bukan apa-apa karena itu mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis perusahaan", demikian budaya yang dikembangkan dalam sistem MLM ini untuk memelihara hubungan dengan distributor dan konsumennya. Tenaga penjual MLM yang disebut distributor adalah wiraswastawan mandiri, yang sudah diberi pelatihan manajemen, kewiraniagaan, pengetahuan produk dan disipil diri, untuk kemudian diajarkan pada distributor-distributor baru yang ia sponsori. Akan tetapi distributor
ini adalah bukan karyawan MLM!. Bila seseorang tertarik untuk menjadi distributor, ia bisa mendaftar langsung ke perusahaan MLM dan kemudian dilatih. Karena distributor bukan karyawan perusahaan, maka ia harus mampu mandiri dalam menjalankan usahanya. Pendapatan distributor berasal dari keuntungan selisih harga jual dan harga beli, ditambah bonus prestasi yang progresif dari penjualan jaringan distributornya, termasuk hasil mensponsori downline (distributor yang disponsorinya). Perhitungan pendapatan dihitung dengan rumus matematis yang merangsang peningkatan penjualan dan perluasan jaringan secara simultan. Untuk menjamin perhitungan dan pendapatan ini perusahaan MLM menerapkan komputerisasi yang memberikan laporan setiap bulannya kepada distributor tentang hasil pencapaiannya. Sedangkan untuk memberi ketenangan bekerja bagi distributornya, perusahaan MLM menjamin produknya tidak bisa dibeli dari toko eceran umum lainnya. Perang harga antara para distributor tidak akan terjadi karena harga jual ditetapkan oleh kantor pusat perusahaan MLM.
Franchise alias waralaba merupakan peluang bagi wiraswastawan untuk masuk dalam usaha dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan, dan dukungan dari pemberi franchise. Sering wiraswastawan memulai usaha baru, kecil kemungkinannya usahanya akan berhasil. Dengan franchise, wiraswastawan akan dilatih dan didukung dalam pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan. Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri mungkin akan merasa bahwa franchise adalah pemecahan yang paling mudah. Akan tetapi terdapat beberapa resiko penting pada hal tersebut di atas.
Franchise bisa didefinisikan sebagai persetujuan di mana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor, atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standard. Orang yang menawarkan franchise (franchisor) dan merupakan orang yang berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluh tahun serta memiliki pengetahuan mengenai apa
yang berhasil dan apa yang tidak. Franchise adalah orang yang membeli franchise dan diberikan peluang untuk masuk dalam usaha baru dengan peluang besar untuk berhasil.
Keuntungan yang paling utama dari franchise adalah bahwa wiraswastawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan dengan memulai usaha baru. Pemberi franchise akan memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas. Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi usaha yang telah ditetapkan. Dalam franchise eceran seperti McDonald, analisa lokasi dilakukan untuk menjamin bahwa bisnis akan mencapai tujuan yang ditetapkan. Penilaian keadaan lalu lintas, demografi, pertumbuhan bisnis di suatu daerah, persaingan, dan lain-lain merupakan bagian integral dari keputusan di mana akan menempatkan usaha. Sering franchise melibatkan nama yang telah mapan yang akan memberikan pengakuan langsung dari penerima franchise di daerah pasar. Hal ini tidak menjamin keberhasilan tetapi memberi dorongan untuk memulai usaha dengan citra positif.
2. Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising.
Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wiraswastawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi demikian. Kita mendengar McDonald, Kentucky Fried Chiken, namun setiap ada yang berhasil tentu ada yang gagal. Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk orang pasif. Usaha ini membutuhkan kerja keras karena keputusan usaha seperti penarikan tenaga kerja, penjadwalan, pembelian dan akuntasi tetap menjadi tanggung jawab.
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi
resiko investasi dalam franchising :
1. Melakukan evaluasi diri. Wiraswastawan hendaknya melakukan evaluasi
sendiri untuk meyakinkan bahwa memasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut akan membentuk, menentukan apakah keputusan yang diambil tepat.
- Apakah anda orang yang suka memulai usaha sendiri?.
- Apakah anda menikmati kerja dengan orang lain?.
- Apakah anda mempunyai kesehatan yang baik?.
2. Meneliti franchise. Tidak setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana
yang paling tepat. Sejumlah faktor yang harus dinilai sebelum membuat
keputusan
a. Usaha franchise yang mapan dan belum mapan. Terdapat banyak keuntungan dan kerugian dalam melakukan investasi pada usaha franchise yang mapan dan belum mapan. Investasi pada usaha franchise yang belum mapan akan merupakan investasi yang tidak mahal. Akan tetapi, hal ini diimbangi dengan resiko yang besar. Penerima franchise mungkin melakukan kesalahan yang berakibat kegagalan usaha. Reorganisasi
konstan akan menyebabkan kebingungan dan miss manajemen. Akan tetapi,
investasi pada usaha franchise yang belum mapan merupakan tantangan
yang bisa mendatangkan keuntungan yang besar ketika usaha.
b. Stabilitas finansial dari usaha franchise. Pembelian franchise oleh
para wiraswastawan hendaknya dilakukan sesudah dilakukan penelitian
stabilitas finansial dari pemilik franchise. Terdapat banyak faktor
yang akan membantu wiraswastawan menentukan stabilitas dan kemampuan
mendatangkan laba dari organisasi usaha franchise dalam jangka
panjang.
c. Pasar potensial bagi usaha franchise. Adalah penting bagi
wiraswastawan untuk mengevaluasi daerah pasar dari mana pelanggan akan
tertarik dengan franchise baru. Satu cara mudah adalah dengan peta
komunitas atau daerah setempat dan mencoba mengevaluasi arus lalu
lintas dan demografi penduduk daerah tersebut. Informasi arus lalu
lintas bisa diamati dengan mengunjungi daerah tersebut. Arah arus lalu
lintas, kemudahan masuk dalam usaha, dan jumlah arus lalu lintas bisa
diperkirakan dari pengamatan. Demografi daerah ditentukan dari data
sensus. Perlu juga menemukan lokasi pesaing di daerah yang mungkin
mempunyai pengaruh potensial terhadap usaha. Jika pembeli franchise bersedia dan dana juga tersedia, akan sangat membantu mengadakan riset pemasaran di daerah pasar. Sikap dan minat dalam usaha baru bisa dinilai dalam riset pemasaran. Jika sumber daya tidak tersedia bagi studi riset pemasaran, bisa dilakukan riset oleh perguruan tinggi setempat sebagai bagian dari proyek studi.
d. Keuntungan potensial bagi franchise baru. Sebagaimana halnya dengan
usaha pemula, penting untuk mengembangkan laporan pendapatan, neraca,
arus kas proforma. Pemberi hak hendaknya memberi proyeksi untuk
menghitung informasi yang dibutuhkan.
3. Persetujuan Waralaba
Kontrak atau persetujuan franchise adalah tahap akhir untuk menjadi pemakai franchise. Pada tahap ini pengacara yang berpengalaman dalam franchise akan sangat diperlukan. Persetujuan ini berisi semua persyaratan spesifik dan kewajiban dari pemakai franchise. Hal-hal seperti eksklusivitas daerah pemasaran akan melindungi pemakai franchise yang memiliki franchise sama. Syarat-syarat yang bisa diperbaharui akan menunjukkan panjang kontrak dan persyaratan untuk memperbaharuinya. Persyaratan finansial akan menentukan harga dari franchise, jadwal pembayaran, royalti yang harus dibayar, dan lain. Pemutusan perjanjian finansial hendaknya menunjukkan syarat-syarat apa yang akan terjadi jika usaha dari pemakai franchise mengalami kebangkrutan. Masalah-masalah pemutusan perjanjian franchise biasanya sering mendatangkan perkara hukum dibanding persoalan lain dalam franchising. Oleh karena itu syarat-syarat yang ditetapkan di atas hendaknya memberikan nilai pasar yang wajar jika pemakai franchise ingin menjualnya.
4. Pemasaran langsung
Terdapat perhatian yang semakin meningkat dalam usaha baru yang melibatkan pemasaran langsung. Ia memberi peluang yang menguntungkan dibanding tipe pemula lainnya karena wiraswastawan biasanya menanggung resiko modal awal kecil dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu yang bisa dijangkau melalui teknik pemasaran langsung. Karena pemasaran langsung adalah pendekatan kewiraswastaan khusus dan karena ia menawarkan beberapa keuntungan yang sama seperti franchise, pendekatan ini dibahas di sini.
1. Definisi Pemasaran Langsung.
Pemasaran langsung bisa dinamakan pengiriman pos langsung, pengiriman pesanan melalui pos, dan tanggapan langsung. Semuanya termasuk kategori pemasaran langsung karena semuanya melibatkan "aktivitas total" di mana penjualan mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan.
2. Inovasi yang Mempercepat Pertumbuhan Pemasaran Langsung.
Pertumbuhan pemasaran langsung telah dipercepat dengan sejumlah inovasi penting. Kartu kredit sebagai misalnya mempercepat transaksi pesanan melalui pos, bisa menghindari pembayaran kontan. Perkembangan komputer memungkinkan penyiapan sejumlah besar data, misalnya mengenai pelanggan, daftar barang, dan lain-lain. Pertumbuhan media surat kabar dan siaran televisi serta radio juga membantu mempercepat pertumbuhan teknik pemasaran langsung. Ketika faktor demografi seperti peningkatan pendidikan, pendapatan, dan gaya hidup berubah, semakin banyak dikembangkan kenyamanan dan efisiensi dari pemasaran langsung. Konsumen bisa menggunakan telepon atau pos untuk membeli kebutuhan rumah tangga hingga barang-barang mewah.
5. Keuntungan Dari Pemasaran Langsung.
Keuntungan utama dari pemasaran langsung adalah kemudahan untuk masuk dalam usaha dan kebutuhan modal yang kecil. Setiap orang bisa masuk dalam usaha pemasaran langsung tanpa ijin usaha yang rumit dan persyaratan keterampilan dan pendidikan yang perlu. Disamping kemudahan untuk masuk dalam usaha, kebutuhan modal yang diperlukan untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung juga minimal. Tidak diperlukan fasilitas besar, toko, atau jumlah karyawan yang besar untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung. Modal yang diperlukan biasanya digunakan untuk pencetakan, pengeposan, dan daftar-daftar lainnya.
Semuanya ini bisa dilakukan sebagai usaha paro waktu hingga usaha ini mendatangkan aliran kas yang bisa mendukung usaha penuh. Hal ini berbeda dengan usaha baru lainnya yang membutuhkan kerja keras dan perhatian penuh dari wiraswastawan. Usaha pemasaran langsung juga memungkinkan wiraswastawan untuk masuk ke pasar dengan cepat. Produk dan jasa bisa diuji untuk menentukan minat pelanggan dengan biaya minimum. Jika produk atau jasa tertentu berhasil, penawaran bisa dengan mudah diperluas untuk memenuhi permintaan potensial terhadap produk tertentu tersebut.
- Pertimbangan Pemula yang Penting
Sebagaimana halnya dengan usaha baru, wiraswastawan perlu memecahkan
masalah penting tersebut. Wiraswastawan bisa memulai usaha pemasaran
langsung paro waktu dengan modal kecil. Masalah yang penting dengan
biaya overhead yang kecil ini adalah penggunaan kotak pos atau alamat
jalan, apakah memungkinkan penggunaan kartu kredit, dan penggunaan
pengiriman bebas bea. Alamat jalan akan memberikan kredibilitas bagi uasaha-usaha baru dan karena hal ini merupakan tujuan itu sendiri yang harus diberikan prioritas. Alamat jalan memungkinkan pelanggan setempat melihat produk dari dekat. Penggunaan kartu kredit meningkatkan hasil potensial. Ia juga menambah kredibilitas dan memberikan kenyamanan pada pelanggan. Hal ini mungkin penting untuk produk-produk mahal karena memungkinkan pelanggan untuk membiayai pembeliannya. Penggunaan kiriman bebas bea mungkin menambah pengeluaran bagi wiraswastawan. Akan tetapi, hal ini akan meningkatkan tanggapan pelanggan karena mempermudah untuk memesan.
6. Teknik Alternatif Pemasaran Langsung.
Sejumlah strategi alternatif bisa digunakan oleh wiraswastawan pada usaha-usaha pemula.
1. Periklanan terklasifikasi (classified advertising). Pendekatan paling sederhana dan tidak mahal bagi wiraswastawan adalah iklan terpilih pada surat kabar dan majalah. Majalah atau surat kabar hendaknya diidentifikasi yang akan mencapai pasar produk/ jasa yang tepat. Iklan terklasifikasi bisa mendatangkan hasil laba yang tinggi.
2. Periklanan display (display ads). Tipe periklanan ini memungkinkan wiraswastawan membeli kolom pada majalah atau surat kabar. Ia memberi peluang untuk menjelaskan secara gamblang mengenai gambaran produk/ jasa. Disamping itu kupon potongan harga bisa dimasukkan dalam iklan tersebut sehingga pelanggan bisa memotongnya untuk dikirimkan bersama pembayarannya.
3. Kiriman pos langsung (direct mail). Tehnik ini memungkinkan wiraswastawan untuk mengirim barang secara langsung kepada calon pelanggan. Tehnik ini hendaknya digunakan ketika terdapat produk dan segmen pasar yang jelas.
4. Katalog penjualan (catalog sales). Pencetakan katalog berkualitas merupakan investasi yang sangat mahal bagi wiraswastawan. Walaupun ini lebih mudah dibandingkan menjual di toko eceran. Katalog harus menarik dan merangsang minat pelanggan. Keuntungannya adalah bahwa katalog memungkinkan penjualan berulang karena katalog mungkin disimpan untuk digunakan di masa yang akan datang.
5. Pemasaran tanggapan langsung media (media directy renponse marketing). Radio, televisi dan telepon mungkin dipakai sebagai pendekat alternatif untuk pemasaran produk atau jasa. Radio dan televisi dipandang sebagai bentuk periklanan media siaran. Dalam membeli waktu siar dan bukannya ruang, sebagaimana iklan display, wiraswastawan menghadapi masalah yang berbeda. Dalam membeli waktu, tidak ada jadwal yang tersedia, yang mempersulit perencanaan. Biaya-biaya akan berbeda, tergantung pada waktu, stasiun, panjang iklan, dan ukuran pendengar dan pemirsa yang mungkin dicapai. Tele marketing juga menjadi metode menjual produk atau jasa yang sangat populer. Biaya-biaya bisa ditekan hingga minimum namun tetap mencapai pendengar dan pemirsa yang luas. Keuntungan tele marketing adalah bahwa yang memberikan umpan balik langsung kepada pemakai. Jadi tingkat tanggapan lebih tinggi dibanding metode lain. Wiraswastawan bisa mengidentifikasi komunitas dengan percakapan telepon menurut demografi kepada orang-orang yang mungkin besar membeli produk/ jasa.
7. Multi Level Marketng.
1. Pengertian dan Cara Kerja MLM.
Salah satu cara perusahaan untuk menembus pasar dengan cepat adalah dengan sistem pemasaran bertingkat (multi level marketing). MLM adalah sistem pemasaran yang mengandalkan penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang terbentuk secara berantai, di mana setiap distributor yang merekrut dan direkrut selalu ada kaitan perhitungan komisi dan bonus. Tujuan dari sistem pemasaran bertingkat ini adalah menyebarkan produk dan mensejahterakan distributor
sekaligus konsumennya. Karena pemasaran produk dilakukan secara langsung ke konsumen, maka sukses tidaknya kegiatan pemasaran sangat tergantung pada jumlah dan kemampuan distributor dalam menjual. Disamping berhasil tidaknya suatu MLM juga ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk yang memenuhi keinginan konsumen, akrab dengan kesehatan dan lingkungan; dan tentu saja sang distributor
harus mengikuti aturan main bisnis perusahaan MLM. Ditinjau dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen, bisnis eceran dapat dibagi dua : store retailing dan non store retailing. Supermarket, convinience store, departement store, super store dan katalog show rooms termasuk store retailing; yang berarti konsumen datang berbelanja ke toko penjual. Sedangkan yang termasuk non store retailing adatah direct responses marketing, misalnya mail order katalogs, tele marketing, dan sebagainya. Baik store maupun non store retailing mempynyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. MLM yang termasuk dalam in home selling, hanya menggabung, memilah dan memilih kekuatan kedua kelompok tersebut dan menutupi kelemahan-kelemahannya.
Pada sistem pemasaran konvensional, barang dari pabrik harus melalui jalur agen tunggal, agen wilayah, agen kota, grosir, toko dan warung, baru sampai ke konsumen. Tiap-tiap unit yang terlibat mengeluarkan biaya dan mendapatkan keuntungan yang besarnya berbeda-beda yang pada akhirnya menjadi beban bagi konsumen sebagai biaya distribusi. Biaya distribusi yang tinggi terutama dikontribusikan pada tingkat pengecer. Pada jalur MLM relatif lebih singkat. Barang didistribusikan dari
pabrik ke agen tunggal, lalu melalui anggota (distributor) sampai ke konsumen. Dengan demikian, memangkas biaya-biaya yang terjadi pada saluran distribusi konvensional. Cara MLM ini ternyata juga berbeda dengan sistem penjualan langsung lainnya. Berbeda karena MLM terkesan lebih menekankan faktor konsumen dan distributor sebagai sumber kehidupan perusahaan. "Tanpa konsumen dan distributor, perusahaan bukan apa-apa karena itu mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis perusahaan", demikian budaya yang dikembangkan dalam sistem MLM ini untuk memelihara hubungan dengan distributor dan konsumennya. Tenaga penjual MLM yang disebut distributor adalah wiraswastawan mandiri, yang sudah diberi pelatihan manajemen, kewiraniagaan, pengetahuan produk dan disipil diri, untuk kemudian diajarkan pada distributor-distributor baru yang ia sponsori. Akan tetapi distributor
ini adalah bukan karyawan MLM!. Bila seseorang tertarik untuk menjadi distributor, ia bisa mendaftar langsung ke perusahaan MLM dan kemudian dilatih. Karena distributor bukan karyawan perusahaan, maka ia harus mampu mandiri dalam menjalankan usahanya. Pendapatan distributor berasal dari keuntungan selisih harga jual dan harga beli, ditambah bonus prestasi yang progresif dari penjualan jaringan distributornya, termasuk hasil mensponsori downline (distributor yang disponsorinya). Perhitungan pendapatan dihitung dengan rumus matematis yang merangsang peningkatan penjualan dan perluasan jaringan secara simultan. Untuk menjamin perhitungan dan pendapatan ini perusahaan MLM menerapkan komputerisasi yang memberikan laporan setiap bulannya kepada distributor tentang hasil pencapaiannya. Sedangkan untuk memberi ketenangan bekerja bagi distributornya, perusahaan MLM menjamin produknya tidak bisa dibeli dari toko eceran umum lainnya. Perang harga antara para distributor tidak akan terjadi karena harga jual ditetapkan oleh kantor pusat perusahaan MLM.
Evaluasi peluang usaha baru
1. Penetapan kelayakan usaha baru
Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisis kelayakan usaha tersebut. Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawabantentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau jasa tersebut mampu memperoleh laba, Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan .
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
- Pengetahuan pasar yang tidak memadai
- Kinerja produk yang salah
- Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
- Tidak disadarinya tekanan persaingan
- Keusangan produk yang terlalu cepat
- Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
- Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.
2. Analisa Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang
harus dilakukan yaitu :
Dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis:
- Identifikasi spesifikasi teknis penting
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.
- Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen.
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
- Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
- Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
- Daya tahan bahan baku produk
- Bisa diandalkan
- Keamanan produk
- Daya guna yang bisa diterima
- Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
- Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
- Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
- Kemudahan untuk ditangani
b. Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
3. Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
Riset pasar dapat membantu :
1. Menemukan pasar yang menguntungkan
2. Memilih produk yang dapat dijual
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5. Merencanakan sasaran yang realistic
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar
Analisa Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar. Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah.
Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi pelanggan potensial.
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogen
Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan, langkah kedua adalah mengklasifikasikan pelanggan pelanggan yang dalam kategori homogen/masing masing mempunyai karakteristik yang sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan,
karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau konsumen.
3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk menguji pasar.
Jawaban bagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial :
— Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?
— Dimanakah pemakai potensial bertempat?
— Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli mereka? Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
— Berapa jumlah total permintaan produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
— Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya?
— Bagaimana siklus permintaan?
— Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?
4. Sumber Informasi Pasar
Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk mngevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha baru. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.
5.Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.
6. Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
4. Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
- Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
- Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
- Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
- Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan.
5. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:
- Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
- Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
6. Analisa Persaingan
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
- Identifikasi pesaing besar potensial
- Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan
- Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisis kelayakan usaha tersebut. Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawabantentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau jasa tersebut mampu memperoleh laba, Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan .
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
- Pengetahuan pasar yang tidak memadai
- Kinerja produk yang salah
- Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
- Tidak disadarinya tekanan persaingan
- Keusangan produk yang terlalu cepat
- Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
- Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.
2. Analisa Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang
harus dilakukan yaitu :
Dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis:
- Identifikasi spesifikasi teknis penting
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.
- Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen.
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
- Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
- Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
- Daya tahan bahan baku produk
- Bisa diandalkan
- Keamanan produk
- Daya guna yang bisa diterima
- Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
- Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
- Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
- Kemudahan untuk ditangani
b. Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
3. Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
Riset pasar dapat membantu :
1. Menemukan pasar yang menguntungkan
2. Memilih produk yang dapat dijual
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5. Merencanakan sasaran yang realistic
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar
Analisa Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar. Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah.
Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi pelanggan potensial.
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogen
Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan, langkah kedua adalah mengklasifikasikan pelanggan pelanggan yang dalam kategori homogen/masing masing mempunyai karakteristik yang sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan,
karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau konsumen.
3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk menguji pasar.
Jawaban bagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial :
— Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?
— Dimanakah pemakai potensial bertempat?
— Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli mereka? Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
— Berapa jumlah total permintaan produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
— Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya?
— Bagaimana siklus permintaan?
— Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?
4. Sumber Informasi Pasar
Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk mngevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha baru. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.
5.Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.
6. Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
4. Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
- Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
- Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
- Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
- Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan.
5. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:
- Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
- Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
6. Analisa Persaingan
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
- Identifikasi pesaing besar potensial
- Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan
- Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Selasa, 01 Maret 2011
Teori Peramalan
Pengertian Umum Peramalan
Peramalan adalah penggunaan data atau informasi untuk menentukan kejadian pada masa depan, dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari data yang laludan informasi lainnya untuk penelitian terlebih dahulu prakiraannya.
- Menurut Hery prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 43 )
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu.
- Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 136 )
Peramalan ( forecasting ) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan.
- Sedangkan menurut Tim pengembangan Laboratorium Manajemen Menengah ( 2008 : 12 )
Forecasting diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan magnitude dan direction perubahan suatu variabel ekonomi bisnis ( permintaan barang dan jasa ) dimasa datang berdasarkan past data dan present data.
Tipe- tipe Peramalan
Dalam segi peramalan banyak sekali tipe nya namun menurut pandangan dari Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 44 ) dapat kita ambil beberapa yaitu :
- Peramalan ekonomi
Peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lain nya.
- Peramalan teknologi
Peramalan yang memeperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Peramalan ini biasanya memerlukan jangka waktu yang panjang dengan memperhatikan tingkat kemajuan teknologi.
- Peramalan permintaan
Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas seta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan pemasaran dan sumber daya manusia.
Adapun tahapan-tahapan dalam suatu peramalan yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dan menyarankan penting nya perolehan data yang sesuai dengan meyakinkan kebenarannya.
b. Pemadatan atau pengurangan data
Pemadatan atau pengurangan data, seringkali diperlukan karena mungkin saja terjadi kelebihan data dalam proses peramalan, atau sebaliknya terlalu sedikit.beberapa data mungkin tidak relevan dengan masalah dan hal ini dapat mengurangi keakuratan peramalan.
c. Penyusunan dan Evaluasi Modal
Penyusunan dan pengevalusaian modal meliputi pencocokan data terkumpul kedalam modal yang sesuai dalam hal meminimasi.
d. Ekstrapolasi Model ( peramalan aktual )
Terdiri dari model peramalan aktual yang dihasilkan serta begitu data yang sesuai telah terkumpul dan kemungkinan dikurangi akan menghasilkan model peramalan yang sesuai model peramalan yang dipilih.
e. Evaluasi peramalan
Evalusai peramalan melibatkan dan membandingkan nilai peramalan dengan nilai histories actual. Dalam proses ini beberapa nilai data terkini kemudian diambilkan dari himpunan data yang sedang dianalisa.
Forecast ( perkiraan atau peramalan ) merupakan perkiraan penjualan pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi atau mungkin akan terjadi.
Forecast peramalan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi untuk memperoleh suatu forecast dan peramalan.
Kegunaan Peramalan Dalam Ekonomi
Kegunaan peramalan dalam ekonomi menurut pandangan Tim pengembangan laboratorium manajemen menengah, 2006 , Manajemen operasional edisi 2006, Fakultas ekonomi Gunadarma, Jakarta bahwa peramalan digunakan dalam decision making karena hasil forecasting merupakan informasi yang mendasari dalam tingkatan manajemen perusahaan.
Tentang kegunaan peramalan dalam ekonomi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.
2. Dengan adanya peramalan maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan rencana bisnis perusahaan, sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
4. Peramalan juga digunakan dalam pembuatan keputusan, karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
Proses peramalan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian dimasa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa – peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola – pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan, sedangkan proyeksi fungsi mekanikal. Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut :
1. Penentuan tujuan
Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diingkinkan. Sebaliknya, tujuan tergantung kepada kebutuhan – kebutuhan informasi para manajer. Analisis membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan – kebutuhan mereka, dan menentukan :
a. Variabel apa yang akan di estimasi.
b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan.
c. Untuk tujuan – tujuan apa hasil peramalan digunakan.
d. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
e. Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan.
2. Pengembangan model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengembangan suatu model yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan, model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukan data masukan menghasilkan estimasi penjualan di waktu yang akan datang ( atau variabel apa saja yang di ramal ). Analisis hendaknya memilih suatu model yang menggambarkan secara realistis perilaku variabel – variabel yang dipertimbangkan.
3. Pengujian model
Sebelum diterapkan , model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan realibilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun – tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan ( aktual ). Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic suatu model.
4. Penerapan model
Setelah pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historic dimasukan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
5. Revisi dan evaluasi
Ramalan – ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan – perubahan dalam perusahaan atau lingkungan nya, seperti tingkat harga produk perusahaan karakteristik – karakteristik produk, pengeluaran – pengeluaran pengiklanan, tingkat pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi.
Evalusai, dilain pihak merupakan pembanding ramalan – ramalan dengan hasil – hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi – estimasi di waktu yang akan datang.
Meramal Horizon Waktu
Dalam meramalkan suatu horizon waktu adapun pandangan menurut sumbernya dari Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 137 ) yaitu :
1. Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah
Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan, perencanaan, dan anggaran produksianggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang
Peramalan ini umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas serta penelitian dan pengembangan.
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor-faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan :
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecendrungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan konsumen
8. Inovasi teknologi
Metode yang lebih canggih tidak menjamin dihasilkannya hasil yang lebih akurat ketimbang metode yang lebih sederhana, lebih mudah diterapkan, dan lebih murah. Berikut ini merupakan temuan-temuan yang berhubungan dengan pemilihan metode peramalan dan akurasi hasil peramalan.
- Akurasi peramalan meningkat jika ramalan dari lebih banyak metode dikombinasikan untuk menghasilkan ramalan akhir; tetapi dampak marjinal dari penambahan satu metode berkurang dengan semakin banyaknya jumlah metode yang digunakan.
- Resiko kesalahan yang lebih besar dalam peramalan yang mungkin disebabkan oleh pemilihan metode yang keliru, resiko kesalahan akan berkurang jika hasil dari dua atau lebih metode dikombinasikan.
- Variabilitas dalam akurasi ramalan diantara berbagai kombinasi metode.
Ruang lingkup pada peramalan terdiri dari :
a.Forecasting (Peramalan)
b.Planning (Perencanaan)
c.Organizing (Pengorganisasian)
d.Commanding (Pemberian Komando)
e.Coordinating (Pengkoordinasian)
f.Controlling (Pengawasan)
1. Planning (perencanaan)
Suatu kegiatan dimana Manager akan merencanakan suatu hal guna mencapai hasil
yang diinginkan.
2. Organize (organisasi)
Suatu kegiatan penetapan manusia atau sumber daya fisik lain-nya untuk menjalankan suatu rencana yang telah ditentukan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.
3. Staffing (penyusunan pegawai)
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengerjakan hal-hal yang dituju. Dengan menyusun pegawai sesuai dengan bidang dan keahlian mereka dalam bekerja.
4. Direct (pengarahan)
Suatu kegiatan untuk mengarahkan para pegawai untuk melakukan hal yang telah ditentukan oleh manajemen.
5. Control (pengendalian)
Suatu kegiatan untuk mengendalikan pegawai dalam proses kerja. Mengendalikan sistem kerja yang akan dilakukan dan menentukan hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Banyak sekali ahli-ahli yang menyebutkan fungsi-fungsi peramalan secara berbeda-beda. Pemikiran setiap orang berbeda sehingga memunculkan pernyataan yang bermacam-macam juga
fungsi peramalan tidak hanya termasuk di dalamnya teknik khusus dan model, tetapi juga termasuk input dan output dari subyek peramalan. Pengembangan fungsi peramalan dibutuhkan untuk mengidentifikasi output, karena spesifikasi output dapat menyederhanakan pemilihan model peramalan, tetapi fungsi peramalan tidaklah lengkap tanpa mempertimbangkan input. Peramalan biasanya meliputi beberapa pertimbangan berikut ini :
1.Item yang diramalkan
2.Peramalan dari atas (top-down) atau dari bawah (buttom-up)
3.Teknik peramalan (model kuantitatif atau kualitatif)
4.Satuan yang digunakan
5.Interval/horison waktu
6.Komponen peramalan
7.Ketetapan peramalan
8.Pengecualian dan situasi khusus
Jenis – jenis Peramalan
Pada pandangan Eddy Herjanto ( 26 : 86 ) di katakan bahwa jenis-jenis peramalan mempunyai 2 macam yaitu :
a. Peramalan kualitatif
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (dependent) dengan variabel yang mempengaruhi-nya (indenpendent variabel), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester atau tahun. Dalam analisi time series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.
b. Peramalan kuantitatif
Metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu.
Ada beberapa jenis ramalan yang cukup relevan dalam pengambilan keputusan manajemen penjualan, salah satu pembagian yang penting adalah potensi pasar, potensi penjualan perusahaan dan ramalan penjualan perusahaan.
- Potensi pasar adalah kemungkinan penjualan total barang dan jasa oleh industri yang ada.
- Potensi penjualan perusahaan adalah kemungkinan penjualan total untuk sebuah perusahaan.
- Ramalan penjualan perusahaan adalah estimasi realistis tentang penjualan aktual dalam rupiah atau unit yang diharapkan akan dicapai perusahaan dalam periode mendatang menurut rancangan pemasaran.
Tujuan dan fungsi peramalan
Tujuan daripada diadakannya peramalan adalah untuk memperoleh informasi mengenai perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi terhadap implementasi kebijakan serta konsekuensinya, berikut adalah langkah-langkah dengan adanya peramalan yaitu :
1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun suatu anggaran-anggaran.
2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan dijual.
3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi barang dan jasa.
4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.
5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 )
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu serta melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.
2. Peramalan diperlukan karena adanya time Lag atau Delay antara saat suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat impementasi.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehinggadapat meningkatkan efektifitas suatu rencana bisnis.
Adapun fungsi lain yang bisa mengarah pada peramalan yaitu :
1. Untuk atau mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.
2. Peramalan diperlukan karena adanya time_lag antara saat suatu kebijakan peruasahaan di tetapkan dengan saat implementasi.
3. Dengan adanya peramalan, maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
Kajian penelitian sejenis
kajian sejenis ini diambil dari penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang diteliti oleh penulis.
Berikut ini kajian penelitian sejenis tersebut adalah sebagai berikut :
Judul : Peramalan penjualan terhadap ayam goreng pada kios ayam
goreng sabana
Nama : Utomo Abriansyah
NPM : 10206997
Jurusan : Manajemen ekonomi
Pembimbing : Emilianshah Banowo,S.SOS,MM
Menuliskan dalam penulisan ilmiah nya yaitu :
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil, dengan menggunakan metode moving average 2 bulan dengan diperoleh hasil penjualan sebesar 602 ekor dengan penyimpangan (MAD) adalah sebesar 34 ekor maka ramalan penjualannya setelah diketahui MAD berkisar antara 568 ≤ x ≤ 636. Bila menggunakan metode MA 3 bulan diperoleh peramalan penjualan sebesar 576 dengan penyimpangan ( MAD ) sebesar 26 ekor maka ramalan penjualannya setelah diketahui MAD berkisar antara 550 ≤ x ≤ 602.
Kajian sejenis yang sama juga di ambil dari penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang diteliti oleh penulis.
Berikut ini kajian penelitian sejenis tersebut adalah sebagai berikut :
Judul : Peramalan Penjualan pada PT. Mandom Indonesia.Tbk
Nama : Anton Setio Nugraha
NPM : 10200201
Jurusan : Manajemen ekonomi
Pembimbing : Sri Redjeki,SE,MM
Menulis dalam penulisan ilmiah nya yaitu :
Dari perhitungan analisa dapat diketahui peramalan penjualan beserta persimpangannya untuk tahun 2003 adalah metode least square = 627.633,84 dengan penyimpangan (MAD) = 37,601,8 metode rata-rata bergerak = 525.309,33 dengan penyimpangan (MAD) = 156.235,93 dan metode exponential smoothing = 378.260,44 dengan penyimpangan (MAD) = 84.205,65.
Peramalan adalah penggunaan data atau informasi untuk menentukan kejadian pada masa depan, dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari data yang laludan informasi lainnya untuk penelitian terlebih dahulu prakiraannya.
- Menurut Hery prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 43 )
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu.
- Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 136 )
Peramalan ( forecasting ) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan.
- Sedangkan menurut Tim pengembangan Laboratorium Manajemen Menengah ( 2008 : 12 )
Forecasting diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan magnitude dan direction perubahan suatu variabel ekonomi bisnis ( permintaan barang dan jasa ) dimasa datang berdasarkan past data dan present data.
Tipe- tipe Peramalan
Dalam segi peramalan banyak sekali tipe nya namun menurut pandangan dari Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 44 ) dapat kita ambil beberapa yaitu :
- Peramalan ekonomi
Peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lain nya.
- Peramalan teknologi
Peramalan yang memeperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Peramalan ini biasanya memerlukan jangka waktu yang panjang dengan memperhatikan tingkat kemajuan teknologi.
- Peramalan permintaan
Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas seta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan pemasaran dan sumber daya manusia.
Adapun tahapan-tahapan dalam suatu peramalan yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dan menyarankan penting nya perolehan data yang sesuai dengan meyakinkan kebenarannya.
b. Pemadatan atau pengurangan data
Pemadatan atau pengurangan data, seringkali diperlukan karena mungkin saja terjadi kelebihan data dalam proses peramalan, atau sebaliknya terlalu sedikit.beberapa data mungkin tidak relevan dengan masalah dan hal ini dapat mengurangi keakuratan peramalan.
c. Penyusunan dan Evaluasi Modal
Penyusunan dan pengevalusaian modal meliputi pencocokan data terkumpul kedalam modal yang sesuai dalam hal meminimasi.
d. Ekstrapolasi Model ( peramalan aktual )
Terdiri dari model peramalan aktual yang dihasilkan serta begitu data yang sesuai telah terkumpul dan kemungkinan dikurangi akan menghasilkan model peramalan yang sesuai model peramalan yang dipilih.
e. Evaluasi peramalan
Evalusai peramalan melibatkan dan membandingkan nilai peramalan dengan nilai histories actual. Dalam proses ini beberapa nilai data terkini kemudian diambilkan dari himpunan data yang sedang dianalisa.
Forecast ( perkiraan atau peramalan ) merupakan perkiraan penjualan pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi atau mungkin akan terjadi.
Forecast peramalan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi untuk memperoleh suatu forecast dan peramalan.
Kegunaan Peramalan Dalam Ekonomi
Kegunaan peramalan dalam ekonomi menurut pandangan Tim pengembangan laboratorium manajemen menengah, 2006 , Manajemen operasional edisi 2006, Fakultas ekonomi Gunadarma, Jakarta bahwa peramalan digunakan dalam decision making karena hasil forecasting merupakan informasi yang mendasari dalam tingkatan manajemen perusahaan.
Tentang kegunaan peramalan dalam ekonomi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.
2. Dengan adanya peramalan maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan rencana bisnis perusahaan, sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
4. Peramalan juga digunakan dalam pembuatan keputusan, karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan para manajer perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
Proses peramalan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian dimasa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa – peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola – pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan, sedangkan proyeksi fungsi mekanikal. Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut :
1. Penentuan tujuan
Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diingkinkan. Sebaliknya, tujuan tergantung kepada kebutuhan – kebutuhan informasi para manajer. Analisis membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan – kebutuhan mereka, dan menentukan :
a. Variabel apa yang akan di estimasi.
b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan.
c. Untuk tujuan – tujuan apa hasil peramalan digunakan.
d. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
e. Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan.
2. Pengembangan model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengembangan suatu model yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan, model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukan data masukan menghasilkan estimasi penjualan di waktu yang akan datang ( atau variabel apa saja yang di ramal ). Analisis hendaknya memilih suatu model yang menggambarkan secara realistis perilaku variabel – variabel yang dipertimbangkan.
3. Pengujian model
Sebelum diterapkan , model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan realibilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun – tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan ( aktual ). Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic suatu model.
4. Penerapan model
Setelah pengujian, analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historic dimasukan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
5. Revisi dan evaluasi
Ramalan – ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan – perubahan dalam perusahaan atau lingkungan nya, seperti tingkat harga produk perusahaan karakteristik – karakteristik produk, pengeluaran – pengeluaran pengiklanan, tingkat pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi.
Evalusai, dilain pihak merupakan pembanding ramalan – ramalan dengan hasil – hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi – estimasi di waktu yang akan datang.
Meramal Horizon Waktu
Dalam meramalkan suatu horizon waktu adapun pandangan menurut sumbernya dari Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 137 ) yaitu :
1. Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah
Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan, perencanaan, dan anggaran produksianggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang
Peramalan ini umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas serta penelitian dan pengembangan.
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor-faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan :
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecendrungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan konsumen
8. Inovasi teknologi
Metode yang lebih canggih tidak menjamin dihasilkannya hasil yang lebih akurat ketimbang metode yang lebih sederhana, lebih mudah diterapkan, dan lebih murah. Berikut ini merupakan temuan-temuan yang berhubungan dengan pemilihan metode peramalan dan akurasi hasil peramalan.
- Akurasi peramalan meningkat jika ramalan dari lebih banyak metode dikombinasikan untuk menghasilkan ramalan akhir; tetapi dampak marjinal dari penambahan satu metode berkurang dengan semakin banyaknya jumlah metode yang digunakan.
- Resiko kesalahan yang lebih besar dalam peramalan yang mungkin disebabkan oleh pemilihan metode yang keliru, resiko kesalahan akan berkurang jika hasil dari dua atau lebih metode dikombinasikan.
- Variabilitas dalam akurasi ramalan diantara berbagai kombinasi metode.
Ruang lingkup pada peramalan terdiri dari :
a.Forecasting (Peramalan)
b.Planning (Perencanaan)
c.Organizing (Pengorganisasian)
d.Commanding (Pemberian Komando)
e.Coordinating (Pengkoordinasian)
f.Controlling (Pengawasan)
1. Planning (perencanaan)
Suatu kegiatan dimana Manager akan merencanakan suatu hal guna mencapai hasil
yang diinginkan.
2. Organize (organisasi)
Suatu kegiatan penetapan manusia atau sumber daya fisik lain-nya untuk menjalankan suatu rencana yang telah ditentukan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.
3. Staffing (penyusunan pegawai)
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengerjakan hal-hal yang dituju. Dengan menyusun pegawai sesuai dengan bidang dan keahlian mereka dalam bekerja.
4. Direct (pengarahan)
Suatu kegiatan untuk mengarahkan para pegawai untuk melakukan hal yang telah ditentukan oleh manajemen.
5. Control (pengendalian)
Suatu kegiatan untuk mengendalikan pegawai dalam proses kerja. Mengendalikan sistem kerja yang akan dilakukan dan menentukan hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Banyak sekali ahli-ahli yang menyebutkan fungsi-fungsi peramalan secara berbeda-beda. Pemikiran setiap orang berbeda sehingga memunculkan pernyataan yang bermacam-macam juga
fungsi peramalan tidak hanya termasuk di dalamnya teknik khusus dan model, tetapi juga termasuk input dan output dari subyek peramalan. Pengembangan fungsi peramalan dibutuhkan untuk mengidentifikasi output, karena spesifikasi output dapat menyederhanakan pemilihan model peramalan, tetapi fungsi peramalan tidaklah lengkap tanpa mempertimbangkan input. Peramalan biasanya meliputi beberapa pertimbangan berikut ini :
1.Item yang diramalkan
2.Peramalan dari atas (top-down) atau dari bawah (buttom-up)
3.Teknik peramalan (model kuantitatif atau kualitatif)
4.Satuan yang digunakan
5.Interval/horison waktu
6.Komponen peramalan
7.Ketetapan peramalan
8.Pengecualian dan situasi khusus
Jenis – jenis Peramalan
Pada pandangan Eddy Herjanto ( 26 : 86 ) di katakan bahwa jenis-jenis peramalan mempunyai 2 macam yaitu :
a. Peramalan kualitatif
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (dependent) dengan variabel yang mempengaruhi-nya (indenpendent variabel), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester atau tahun. Dalam analisi time series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.
b. Peramalan kuantitatif
Metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu.
Ada beberapa jenis ramalan yang cukup relevan dalam pengambilan keputusan manajemen penjualan, salah satu pembagian yang penting adalah potensi pasar, potensi penjualan perusahaan dan ramalan penjualan perusahaan.
- Potensi pasar adalah kemungkinan penjualan total barang dan jasa oleh industri yang ada.
- Potensi penjualan perusahaan adalah kemungkinan penjualan total untuk sebuah perusahaan.
- Ramalan penjualan perusahaan adalah estimasi realistis tentang penjualan aktual dalam rupiah atau unit yang diharapkan akan dicapai perusahaan dalam periode mendatang menurut rancangan pemasaran.
Tujuan dan fungsi peramalan
Tujuan daripada diadakannya peramalan adalah untuk memperoleh informasi mengenai perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi terhadap implementasi kebijakan serta konsekuensinya, berikut adalah langkah-langkah dengan adanya peramalan yaitu :
1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun suatu anggaran-anggaran.
2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan dijual.
3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi barang dan jasa.
4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.
5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 )
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu serta melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.
2. Peramalan diperlukan karena adanya time Lag atau Delay antara saat suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat impementasi.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehinggadapat meningkatkan efektifitas suatu rencana bisnis.
Adapun fungsi lain yang bisa mengarah pada peramalan yaitu :
1. Untuk atau mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu, serta melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.
2. Peramalan diperlukan karena adanya time_lag antara saat suatu kebijakan peruasahaan di tetapkan dengan saat implementasi.
3. Dengan adanya peramalan, maka dapat dipersiapkan program dan tindakan perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
Kajian penelitian sejenis
kajian sejenis ini diambil dari penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang diteliti oleh penulis.
Berikut ini kajian penelitian sejenis tersebut adalah sebagai berikut :
Judul : Peramalan penjualan terhadap ayam goreng pada kios ayam
goreng sabana
Nama : Utomo Abriansyah
NPM : 10206997
Jurusan : Manajemen ekonomi
Pembimbing : Emilianshah Banowo,S.SOS,MM
Menuliskan dalam penulisan ilmiah nya yaitu :
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil, dengan menggunakan metode moving average 2 bulan dengan diperoleh hasil penjualan sebesar 602 ekor dengan penyimpangan (MAD) adalah sebesar 34 ekor maka ramalan penjualannya setelah diketahui MAD berkisar antara 568 ≤ x ≤ 636. Bila menggunakan metode MA 3 bulan diperoleh peramalan penjualan sebesar 576 dengan penyimpangan ( MAD ) sebesar 26 ekor maka ramalan penjualannya setelah diketahui MAD berkisar antara 550 ≤ x ≤ 602.
Kajian sejenis yang sama juga di ambil dari penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang diteliti oleh penulis.
Berikut ini kajian penelitian sejenis tersebut adalah sebagai berikut :
Judul : Peramalan Penjualan pada PT. Mandom Indonesia.Tbk
Nama : Anton Setio Nugraha
NPM : 10200201
Jurusan : Manajemen ekonomi
Pembimbing : Sri Redjeki,SE,MM
Menulis dalam penulisan ilmiah nya yaitu :
Dari perhitungan analisa dapat diketahui peramalan penjualan beserta persimpangannya untuk tahun 2003 adalah metode least square = 627.633,84 dengan penyimpangan (MAD) = 37,601,8 metode rata-rata bergerak = 525.309,33 dengan penyimpangan (MAD) = 156.235,93 dan metode exponential smoothing = 378.260,44 dengan penyimpangan (MAD) = 84.205,65.
Langganan:
Postingan (Atom)